Yukkita mengenal berbagai metode memasak! Merebus adalah metode memasak yang sehat karena tidak mengunakan minyak. Merebus berarti memasak bahan makanan di dalam cairan (air, susu, kaldu, atau santan) mendidih (100 derajat celsius) hingga terbentuk gelembung udara yang pecah di permukaan cairan. Alat yang digunakan biasanya panci bertutup.
Proses cookery dapat digambarkan sebagai berikut 1. WASHING DICUCI Bahan makanan seperti sayuran, buah-buahan perlu dicuci sebelum dikupas ataupun sebelum dimakan. Tujuannya adalah untuk membebaskan makanan tersebut dari bibit penyakit dan kotoran lainnya dari alam dimana bahan ma- kanan tersebut tumbuh. Walaupun bahan tersebut akan dikupas, bahan makanan tersebut harus dicuci sebelum di- kupas guna mencegah terjadinya kontaminasi antara bahan WASHING DICUCI PEELING DIKUPAS CUTTING DIPOTONG COOKING DIMASAK READY TO EAT PRESENTING DITATA yang bersih oleh bagian kulit yang kotor. Makanan baru di- petik dari pohon sekalipun harus dicuci sebelum disajikan karena makanan yang berada dialam terbuka tersebut di- sangsikan tingkat kebersihannya. Beberapa bahan makanan sudah siap untuk dimakan atau ready to eat RTE setelah proses pencucian tersebut, seperti buah jambu, daun sela- da, daun seledri, kol dan lain sebagainya. Tetapi masih ada juga yang memerlukan proses berikutnya adalah dikupas seperti mangga, pisang, ikan, udang dan lain sebagainya. 2. PEELING DIKUPAS Bahan makanan yang sudah dicuci memerlukan proses pengupahan yang berarti membuang bagian kulit luar. Kulit ini mungkin tidak berguna sama sekali, tapi mungkin berguna untuk mengolah makanan lain seperti udang, kulit sapi, kulit jeruk dan lain sebagainya. Proses peeling ini biasanya didahului ataupun kadang-kadang diikuti oleh proses trimming yang artinya bagian-bagian yang tidak diperlukan pada suatu proses. Misalnya bagian ujung wortel, bagian ujung lulur, mungkin tidak diperlukan sesuatu tujuan sehingga di-trimmed dan dikumpulkan untuk membuat mirepoix atau puree of carrot soup, isi lumpia dan lain sebagainya. Setelah dikupas, beberapa makanan sudah siap untuk dimakan RTE, tetapi masih ada yang memerlukan proses dibumbui atau dipotong menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. 3. CUTTING DIPOTONG Bahan makanan seperti sayuran, buah-buahan, ikan, unggas, daging dan lain sebagainya pada umumnya memerlukan proses pemotongan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sebelum dimasak ataupun dimakan. Potongan- potongan sayur dan daging dalam pengolahan makanan Eropa mempunyai nama dan bentuk tersendiri. Bentuk dan ukuran potongan sayur misalnya, dapat dilihat pada bagian teknik memotong sayur pada bab berikutnya. 4. COOKING DIMASAK Proses berikutnya stelah dicuci atau setelah dikupas dan setelah dipotong adalah dimasak, dimana api atau panas diterapkan pada makanan sehingga makanan tersebut aman untuk dimakan. Setelah makanan itu dimasak makan makanan tersebut mungkin langsung dihidangkan panas, tapi mungkin dihidangkan dingin. Bila makanan tersebut akan dihidangkan dingin, maka diperlukan proses lagi yaitu proes pendinginan sebelum makanan tersebut siap untuk dihidangkan RTE. 5. PRESENTING DITATA Makanan yang dimasak, baik yang dihidangkan panas maupun yang akan dihidangkan dingin perlu ditata rapi tersebut piring plate atau tersebut pinggan plater untuk meningkatkan penampilan makanan tersebut. Untuk dapat menata makanan tersebut pinggan besar, diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang baik. Dengan demikian kesimpulan pada istilah Cooking dan Cookery, yaitu a. Proses Cooking adalah proses dimana panas diterapkan kepada bahan makanan. Selama ada panas yang diterapkan selama itu proses cooking berlangsung. Bila panas tidak diterapkan lagi maka proses cooking dikatakan berhenti. b. Proses Cookery adalah proses selengkapnya untuk membuat bahan makanan tersebut menjadi makanan yang sudah siap untuk dihidangkan. Proses cookery ini mungkin mencakup cooking, mumgkin juga tidak diperlukan sama sekali. C. TUJUAN MEMASAK Kembali pada definisi cooking, maka tujuan memaak makanan telah tercakup didalamnya. Adapun tujuan memasak makanan adalah 1. Membuat makanan tersebut lebih mudah dicerna didalam perut. Selama proses memasak dimana panas dikenakan pada makanan, maka panas yang diterima oleh makanan itu akan menghancurkan atau melembutkan jaringan-jaringan yang terdapat pada makanan tadi. Misalnya jaringan cellulose pada tumbuh-tumbuhan, atau jaringan daging yang disebut connective tissue, dan lain sebagainya. Dengan penghancuran jaringan-jaringan ini maka makanan itu akan lebih mudah dihancurkan dan dicerna di dalam perut. 2. Membuat makanan itu aman untuk dimakan. Pengertian aman untuk dimakan, dalam artian tidak mengandung zat-zat racun dan bebas dari bibit penyakit yang mungkin menyebabkan keracunan pada perut, dan lain sebagainya. Beberapa bahan makanan tidak lazim dimakan mentah karena mengandung zat-zat yang menyebabkan keracunan atau makanan itu mengadung bibit penyakit. Misalnya daging babi yang kadang-kadang mengandung telur cacing pita, hati yang mengandung cacing hati, ikan yang kadng-kadang menyebabkan alergi dan lain sebagainya. Didalam proses memasak, panas yang mencapai derajat tertentu akan membunuh telur cacing tadi, dan juga menetralisisr zat-zat racun yang terkandung didalamnya. Dalam hal ini makanan dapat dikatakan aman untuk dimakan. 3. Meningkatkan rasa dan keenakan makanan yang dimasak. Didalam proses memasak, apai yang disentuhkan pada bahan makanan tidak saja menghancurkan jaringan- jaringan yang terdapat pada makanan tadi, tetapi panas juga dapat membakar cairan yang terdapat pada makanan tadi. Pembakaran ini dapat merubah rasa dan aroma daripada bahan makanan tadi. Pada tingkat tertentu perubahan rasa dan aroma ini menimbulkan rasa yang enak dan aroma yang sedap, dan merangsang selera makan. Misalnya sebuah jagung mentah mungkin tidak banyak menarik perhatian, tetapi jagung yang sudah dipanggang akan menimbulkan aroma dan rasa yang sedap. Demikian juga halnya dengan daging, ayam, ikan dan lain sebagainya akan mempunyai rasa yang enak kalau dimasak, apalagi selama proses memasak ditambahkan bumbu-bumbu. Selam proses memasak ini rasa dan aroma dari bumbu serta bahan makanan akan bercampur dan lebur bersama lalu terciptalah makanan yang lebih enak. 4. Merubah rupa dan warna makanan yang dimasak. Panas yang diberikan pada bahan makanan selama proses memasak juga dapat merubah warna atau rupa makanan tadi. Perubahan ini mungkin menyebabkan warna makanan tersebut merosot dan lebih jelek atau jauh lebih baik serta lebih merangsang selera makan. Sayuran yang berwarna hijau, ataupun buah-buahan yang pada waktu mentah mempunyai warna yang cerah dan semarak, setelah dimasak warna tadi berubah menjadi layu serta pudar. Dilain pihak proses memasak dapat meningkatkan warna makanan menjadi lebih menarik attractive seperti daging, ayam, ikan, dan lain sebagainya. Seekor ayam ang sudah dipotong dan dibersihkan mungkin masih nampak menjijikkan, tetapi bila ayam tadi sudah dipanggang maka warna kulit atau daging permukaan yang sebelumnya putih layu, langsung menjadi coklat dengan corak dan warna-warna gosong dibeberapa tempat, membuat ayam tersebut akan nampak lebih menarik dan merangsang selera makan.

HummusMakanan Khas Dari Arab Mengulas Lebih Jauh Tentang Kue Tar 12 Jajanan Tradisional Aceh Yang Wajib Kamu Coba! Jalan-jalan, Makan-makan, Lalu Main di Agen Slot Online Iya, ke Bandung, lebih tepatnya ke Hanami Café & Sky Lounge. Begitu masuk ke restoran satu ini langsung terasa suasana Jepangnya. Seperti begitu main slot, langsung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer dari kehidupan manusia. Tanpa adanya makanan, manusia tidak mungkin bertahan hidup. Pada zaman primitif, manusia memakan sesuatu yang memang bisa dimakan dan hanya diolah dengan sangat sederhana, namun karena kemajuan zaman, manusia mendapat hasrat untuk mendapatkan cita rasa yang lebih dari makanan yang disantapnya. Karena itulah, dalam pengolahan makanan, manusia melakukan banyak inovasi, seperti menemukan bumbu, bahan makanan yang baru, maupun cara pengolahannya. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk 1. Mengetahui pengertian pengolahan makanan. 2. Mengetahui teknik dasar pengolahan makanan. BAB II Teknik Dasar Pengolahan Makanan Pengertian Pengolahan Makanan Pengolahan makanan yaitu membuat bahan makanan yang mentah menjadi matang melalui proses pemanasan. Secara definisi pengolahan makanan dapat diartikan sebagai sebuah proses panas pada makanan sehingga menjadi lebih enak, mudah dikunyah dan mengubah bentuk dan penampilan dari bahan makanan itu, serta mematikan bakteri yang merugikan kesehatan. Pengolahan makanan merupakan salah satu proses penerapan panas dari bahan mentah menjadi matang dengan cara yang sesuai untuk setiap bahan dasar dengan tujuan tertentu. Oleh karena itu, proses memasak hanya berlangsung selama panas mengenai bahan makanan. Untuk mengolah sebuah mengolah makanan sesuai dengan tujuannya, dikenal beberapa teknik mengolah makanan. Penerapan Teknik Dasar Teknik dasar pengolahan makanan adalah mengolah bahan makanan dengan berbagai macam teknik atau cara. Adapun teknik dasar pengolahan makanan dibedakan menjadi 2 yaitu, teknik pengolahan makanan panas basah moist heat dan teknik pengolahan panas kering dry heat cooking . Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah Moist Heat Cooking Teknik pengolahan makanan panas basah adalah mengolahan makanan dengan bantuan cairan. Cairan tersebut dapat berupa kaldu stock, air, susu, santan dan bahan lainnya. Teknik pengolahan makanan panas basah ini memiliki berbagai cara di antaranya A. Teknik Boilling Boiling adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih pada temperatur 212˚F 100˚C. Peralatan yang di gunakan adalah boiling pan. Untuk 1 2 3 4 melakukan teknik boiling ada syarat tertentu yang harus dipenuhi , yaitu sebagai berikut Cairan harus mendidih. Alat perebus disesuaikan dengan cairan dan jumlah bahan makanan yang diolah. Alat perebus harus ditutup agar menghemat energi. Buih yang ada diatas permukaan harus dibuang untuk mencegah bersatunya kembali dalam cairan supaya tidak memengaruhi mutu makanan. Teknik boiling dapat dilakukan pada beberapa bahan makanan seperti, daging segar, daging awet, telur, pasta, sayuran, dan tulang. Perlu diingat sifat-sifat zat makanan yang terdapat di dalam bahan makanan agar vitamin tidak banyak terbuang. B. Teknik Poaching Selain teknik boiling, dikenal juga teknik poaching dalam pengolahan makanan. Poaching adalah merebus bahan makanan dibawah titik didih dalam menggunakan cairan yang terbatas jumlahnya. Temperatur yang digunakan sekitar 160-180˚F atau 71-82˚C. Untuk melakukan poaching, perlu memperhatikan syarat berikut ini 1 2 3 4 Suhu poaching dibawah titik didih berkisar 85˚C – 95˚C. Cairan yang digunakan sesuai dengan banyaknya bahan makanan. Makanan harus tertutup dari cairan. Peralatan untuk poaching harus bersih dan tidak luntur. Teknik dasar pengolahan poaching , dapat dilakukan untuk mengolah berbagai jenis makanan seperti daging, unggas, otak atau pankreas binatang, ikan, buah-buahan, dan sayur. C. Teknik Braising Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan cairan sedikit, kirakira setengah dari bahan yang akan direbus dalam panci penutup dan api kecil secara perlahan- lahan. Untuk melakukan teknik braising, perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut 1 Teknik merebus dalam cairan yang sedikit. 2 Bahan yang diolah harus dipotong rapi dan sama besarnya. 3 Dalam pengolahan daging daging, caranya memasukan daging dalam braising pan, lalu siram dengan kaldu secukupnya, jangan sampai terendam seluruhnya. 4 Jika menggunakan sauce pan, caranya cairkan mentega dalam sauce pan, lalu masukkan daging dan balik hingga warnanya kecoklatan. Untuk sayuran aduk sambil dibolak – balik. 5 Jika proses pengolahan dalam oven, braising pan ditutup rapat dan masukan dalam oven. Apabila diolah diatas kompor perapian, posisi braising pan tertutup. Syarat - syarat menggunakan teknik braising ,yaitu sebagai berikut  Teknik ini cocok menggunakan daging bagian paha.   Daging disaute dengan mentega hingga warnanya kecoklatan. Cairan pada proses braising dipakai untuk saus pada saat menghidangkan.  Selama proses braising berlangsung, boleh ditambah cairan bila telah Stewing menggulai adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dengan api sedang. Pada proses stewing ini, cairan yang dipakai yaitu susu, santan, dan kaldu. Cairan dapat dikentalkan sebelum atau selama proses stewing berlangsung. Dalam pemberian garam, sebaiknya dimasukkan pada akhir stewing, karena dalam daging dan sayur sudah terkandung garam. Untuk mengolah makanan dengan teknik ini, perlu memperhatikan 1 2 3 4 beberapa hal, diantaranya sebagai berikut Daging harus diblansir terlebih dahulu dalam air mendidih, agar kotorannya hilang. Potongan bahan disesuaikan dengan jenis yang akan diolah. Saus untuk stewing dikentalkan dengan memakai tepung maizena. Pengolahan daging dengan teknik ini harus sering diaduk, sedangkan pada ikan mengaduknya hati-hati karena ikan mudah hancur. D. Steaming Steaming adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Bahan makanan diletakkan pada steamer atau pengukus, kemudian uap air panas akan mengalir ke sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus. Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat berikut 1 Alat pengukus harus dipanaskan terlebih dahulu diatas air hingga mendidih dan mengeluarkan uap. 2 Kapsitas alat pengukus harus disesuaikan dengan jumlah bahan yang dikukus. 3 Makanan harus dibungkus apabila tidak membutuhkan sentuhan uap air langsung. 4 Air untuk mengukus harus mencukupi. Jika air kukusan habis, makanan yang dikukus akan beraroma hangus. 5 Untuk hasil yang baik, waktu pengukusan harus tepat. E. Simmering Simmering merebus dengan api kecil Teknik simmering ini adalah teknik memasak bahan makanan dengan sauce atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu baru api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama, dimana dipermukaannya muncul gelembung – gelembung kecil. Temperatur panas sekitar 185 - 205˚F atau 85 - 96˚C. F. Blanching Blanhcing adalah memasak makanan dengan cepat. Blanching biasanya dilakukan dengan air panas tetapi bisa juga dengan menggunakan minyak panas. Makanan yang telah di-blanching harus disiram dengan air dingin, untuk menghentikan proses pemasakan lebih lanjut. Tujuan blanching adalah membuang kulit atau bagian luar yang tidak perlukan, memudahkan membuang kotoran yang melekat pada bahan, membuat tekstur bahan makanan menjadi lebih kental, membunuh atau menghentikan reaksi enzim makanan. Teknik Pengolahan Panas Kering Dry Heat Cooking Teknik pengolahan panas kering dry heat cooking adalah mengohah makanan tanpa bantuan cairan. Misalnya deep frying, shallow frying, roasting, baking, dan grilling. A. Deep Frying Deep Frying adalah metode menggoreng dengan minyak berjumlah banyak sehingga semua bagian makanan yang digoreng terendam di dalam minyak panas. Deep frying diklasifikasikan ke dalam metode memasak kering sebab tidak ada air yang digunakan dalam proses memasak tersebut. tehnik ini biasa di lakuin kalau kalian mau mendapatkan makanan dengan matang yang optimal dan sebaiknya dilakukan seketika makanan akan dihidangkan. Terdapat 4 empat style deep fat frying yang popular, yaitu cara Perancis, Inggris, Orly, dan menggoreng polos. 1 Cara Perancis A’la Fraincaise, French Style Teknik ini meliputi sebagai berikut a Pertama-tama bahan makanan dimarinade lalu dilapisi dengan tepung terigu atau maizena. b Kemudian, goreng di dalam minyak yang banyak dan panas. Contoh masakannya seperti fried chicken dan udang tepung goreng. 2 Cara Inggris A’la Englaise, English Style Teknik ini meliputi sebagai berikut a Bahan makanan dimarinade dalam bumbu lalu tiriskan. Jika untuk membuat kulit lumpia, kulit lumpia diisi ragout. b Mencelupkan dalam putih telur, kemudian dalam tepung panir bread crum. c Kemudian, goreng didalam minyak yang banyak dan panas. d Contoh masakannya seperti lumpia, risoles, fish of menire. 3 Cara Orly Orly Style Teknik ini meliputi sebagai berikut a Makanan yang akan digoreng, dicelupkan kedalam adonan frying better cairang berbentuk liquid. b Kemudian, langsung digoreng dalam minyak panas. c Contoh masakannya seperti tempura, pisang goreng, fruit fritter. 4 Cara menggoreng polos Teknik ini meliputi sebagai berikut a Bahan makanan dibersihka, lalu dimarinade bisa dengan bumbu ataupun tidak. b Kemudian, langsung digoreng didalam minyak yang banyak dan panas. c Contoh masakannya seperti ayam goreng, ikan goreng, udang goreng, kerupuk, dan keripik. B. Shallow Frying Shallow Frying teknik memasak bahan makanan dalam jumlah kecil dengan menggunakan sedikit lemak dalam wajan datar dengan temperatur antara 150-170 derajat Celcius. Bahan makanan yang dimasak dengan shallow frying harus dalam ukuran kecil, lunak dan memiliki kualitas yang baik. Untuk melakukan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai berikut 1 Dalam menggoreng, menggunakan minyak goreng berbentuk cair minyak kelapa, minyak 2 3 4 5 salad, minyak jagung, atau minyak zaitun. Selama proses menggoreng, menggunakan minyak yang sedikit. Saat menggoreng, pastikan minyak telah panas sesuai dengan suhu. Proses menggoreng dilakukan dengan cepat. Terdapat 2 dua cara dalam pengolahan shallow frying, yaitu pan frying dan saute. Pan frying merupakan cara menggoreng dengan minyak sedikit dan mempergunakan frying pan. Makanan yang dimasak dengan cara ini, antara lain telur mata sapi, daging, omelete, scrambled eggs. Saute adalah mengolah bahan makanan dengan minyak sedikit sambil diaduk dan dilakukan secara cepat. Teknik ini sering dilakukan pada masakan Cina, dan dipakai sebagai teknik penyelesaian pada sayuran kontinental. Pada pengolahan sayuran Indonesia disebut dengan oseng-oseng tumisan. C. Roasting Roasting Adalah teknik memasak dalam oven atau pemanggang dengan menggunakan lemak atau minyak. Bahan makanan yang biasa di roasting adalah daging, unggas dan beberapa jenis sayuran. Prinsip dari roasting ini adalah membuat makanan menjadi kering dan matang. Namun Karena panasnya oven, banyak lemak yang ada pada bahan makanan menjadi hilang sehingga diperlukan tambahan lemak dalam proses pemasakannya. Bahan makanan di panggang dalam oven bersuhu 227 – 235 derajat celcius untuk menghasilakan makanan yang matang dipermukaannya dan keluar aroma serta warnanya. D. Baking Baking adalah cara memasak bahan makanan dengan menggunakan oven tanpa menggunakan minyak atau air. Efek dari pemasakan dengan teknik ini adalah sama dengan teknik kering lainnya tetapi tidak ada penambahan minyak dalam makanan sehingga permukaannya menjadi crispy dan warna yang lebih terkendali. Teknik ini biasanya 1. 2. 3. 4. 5. E. digunakan untuk produk pastry dan roti. Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai berikut Sebelum bahan makanan dimasukan, oven dipanaskan sesuai suhu yang dibutuhkan. Makanan didalam oven harus diletakkan dengan posisi yang tepat. Selama proses baking, suhu harus terus diperiksa. Kualitas makanan akan bergantung pada penanganan selama proses baking. Sebelum diangkat dari oven, periksa kembali makanan. Grilling Grilling adalah proses memasak bahan makanan dengan menggunakan panas api yang tinggi dan langsung. Sumber panas biasanya berada di bawah bahan makanan yang sedang dimasak/panggang, bila sumber panas berasal di atas bahan makanan yang sedang dimasak proses tersebut disebut “gratinating”. Istilah grilling banyak dikenal di Eropa, sedangkan di Amerika istilah ini lebih dikenal dengan istilah “broilling”. Alat yang digunakan memasak disebut grill dan dilengkapi dengan jeruji kawat. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan bahan makanan yang sedang dimasak/dipanggang, selain itu fungsi lainnya juga untuk membuat bagian yang matang dan gosong berbentuk jeruji pula. BAB III PENUTUP Kesimpulan Memasak adalah aplikasi panas pada bahan makanan agar terjadi perubahan. Tujuan memasak makanan adalah untuk membuat makanan menjadi lunak supaya mudah dicerna dan membuat kreasi aroma dengan berbagai cara juga membuat makanan aman untuk dimakan. Cara pemindahan panas yang terjadi dalam memasak ada tiga macam yaitu konduksi, konveksi dan radiasi. Macam - macam teknik memasak secara umum dibagi menjadi dua teknik pemasakan panas kering dan teknik pemasakan panas basah. Teknik panas kering dibagi lagi menjadi lima yaitu deep fyring, shallow frying, roasting, grilling, dan baking. Sedangkan teknik panas basah dibagi menjadi enam, yaitu Boilling, Poaching, Braising, Steaming, Simmering, dan Blanching. Hasil dari teknik panas kering umumnya menghasilkan warna kuning keemasan hingga coklat, sedangkan teknik panas basah akan menghasilkan makanan dengan tekstrur yang empuk. Penggunaan teknik panas kering dalam memasak akan mengggunakan minyak pada teknik deep fryinglah banyak minyak atau lemak yang digunakan namun untuk teknik yang lain sedikit. Sedangkan pada teknik panas basah umumnya akan menghasilkan saos yang dapat disajikan saat makanan dihidangkan. Prosesmenggoreng adalah salah satu cara memasak bahan makanan mentah (raw food) menjadi makanan matang menggunakan minyak goreng. Umumnya, proses ini dilakukan oleh industri pengolahan makanan, restoran, jasa boga, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh menggoreng dengan cara deep frying (suhu tinggi dan jangka waktu lama

Jawaban4 tujuan dari memasak bahan makanan- Meningkatan kualitas- Memperpanjang masa simpan- Agar makanan mudah dicerna oleh tubuh, karena tidak semua bahan paangan bisa di konsumsi dalam keadaan mentah- Memperbaiki aroma, warna, bentuk, dan tekstur bahan makanan

Memanaskanbahan makanan umumnya, walaupun tidak selalu, merubahan bahan makanan tersebut secara kimiawi, mengakibatkan adanya perubahan rasa, tekstur, penampilan, dan nilai nutrisi. Tujuan memasak : - Meningkatkan rasa masakan yang dimasak. - Meningkatkan penampilan masakan yang dimasak. - Memperbaiki tekstur. Sepulang dari supermarket sore itu, Rayendra 4 langsung mengambil celemek, mengenakannya, dan mengajak mama memasak. “Aih, semangat sekali koki cilik Mama!” kata Ratri, mamanya, dari Tomang, Jakarta. Sudah dua bulan ini, sejakrajin menonton sebuah acara tentang koki cilik di TV, Rayendra tiba-tiba suka memasak’. Belum memasak sungguhan, sih, tapi ia jadi rajin membantu mama atau pengasuhnya memasak di dapur. Benarkah memasak banyak manfaatnya bagi anak? Bagaimana Anda bisa memberi dukungan yang tepat kalau anak tiba-tiba saja jadi hobi memasak seperti Rayendra?Memasak memang banyak manfaatnya bagi anak, Ma. Lewat memasak, anak punya pengalaman belajar macam-macam. Tak percaya? Berikut di antaranya- Anak belajar banyak hal. Memasak merupakan cara sederhana dan menyenangkan bagi anak untuk belajar membaca, berhitung, maupun sains. Di sini, anak akan belajar membaca resep, menghitung takaran, dan bahan-bahan makanan yang akan diolah. Selain itu, anak akan belajar tentang nutrisi dan makanan yang Mempererat bonding kelekatan dan mendorong terjadinya komunikasi intens selama memasak bersama. - Anak jadi bersemangat makan karena ia ikut menyiapkan, dan keluarga juga ikut menikmati makanan sehat yang dimasak dengan Membangun rasa percaya diri. Ketika semua orang makan dengan lahap dan papa mama memuji lezatnya masakan yang terhidang, anak pun akan ikut bangga. Anda bisa memberi semangat dengan melontarkan pujian, “Ayam lada hitam ini enak, ya, Pa!” Bisa jadi, si kecil akan berkata dengan penuh semangat, “Iya, dong, Ma... Kan, aku yang masak!”- Mendorong kemampuan bekerja sama dalam tim. Saat memasak, lakukan pembagian tugas dan berikan tanggung jawab padanya untuk melakukan tugas tertentu. Misalnya, anak mengoles saus tomat pada adonan pizza. Setelah itu, ia yang menghias pizza dengan tomat, sosis, keju, dll. Ini akan membuatnya merasa sangat penting. Sesudah semuanya selesai, ia belajar bahwa pekerjaan akan lebih cepat selesai dan hasilnya pun akan jauh memuaskan bila dikerjakan Mengembangkan kemampuan motorik dan mengasah kepekaan indra, yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan perasa. Semuanya bekerja sama untuk menghasilkan cita rasa makanan yang lezat dan menarik, sehingga mampu menggugah selera seluruh anggota keluarga.“Saya selalu ingatkan Syifa 4,5, bila ikut memasak, satu hal penting yang harus diperhatikan adalah kebersihan. Mulai dari tangan, sayur, buah,hingga tempat-tempat yang dipakai untuk meletakkan makanan. Kalau ada bahanmakanan yang jatuh di lantai? Tidak boleh dipakai lagi!” – Elsa, Pondok Bambu, Jakarta
Teknikmengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan 2 buah panci yang berbeda ukuran di mana salah satu panci lebih kecil. Cara ini memang memerlukan waktu yang lama, seperti nasi tim, dan cokelat. Dalam mengolah bahan pangan bergantung pada tujuan, metode, kebutuhan, dan kegunaan yang kita inginkan. Dalam mengolah bahan
- Ada banyak teknik pengolahan makanan yang dapat diterapkan untuk mengolah bahan baku menjadi makanan jadi, salah satunya yaitu, teknik pengolahan makanan moist heat. Dikutip dari E-Book Prakarya Suci Paresti dkk., 2017, teknik pengolahan makanan panas basah moist heat adalah pengolahan bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Suhu cairan pada teknik pengolahan makanan panas basah tidak pernah lebih dari suhu didih. Dalam E-Book Prakarya Ulfa Fauziah, 2020 disebutkan, teknik pengolahan makanan panas basah dilakukan dengan mengolah bahan makanan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya dan teknik tersebut terdiri dari beberapa Pengolahan Makanan Moist Heat Berikut beberapa pengolahan makanan dengan teknik moist heat a. Teknik Merebus Boiling Teknik merebus boiling adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan dapat berupa air, kaldu, atau susu. b. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan Poaching Teknik poaching ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih 92 derajat– 96 derajat celcius. Bahan makanan yang di-poach ini adalah bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti buah–buahan, sayuran, telur dan ikan. c. Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan Braising Teknik braising adalah teknik teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan kira–kira setengah dari bahan yang akan direbus dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan–lahan. Efek dari braising adalah untuk menghasilkan bahan makanan yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya. d. Teknik Menyetup/Menggulai Stewing Stewing menggulai/ menyetup merupakan teknik pengolahan bahan makanan dengan terlebih dahulu menumis bumbunya dan merebusnya dengan cairan berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang. e. Teknik Mengukus Steaming Teknik mengukus steaming merupakan teknik memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan, alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan uap, baru masukkan bahan makanan pada steamer atau pengukus. f. Teknik Mendidih Simmering. Teknik simmering adalah teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu, kemudian api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama. g. Teknik Mengetim Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran, salah satu panci berukuran lebih kecil. Cara ini memang memerlukan waktu yang lama, seperti membuat nasi tim dan cokelat. Baca juga Amankah Menggunakan Aluminium Foil Saat Memasak? Cara Atasi Cooking Burnout Lelah Memasak Selama Pandemi COVID-19 Kenali 4 Teknik Memasak dan Pengaruhnya pada Nutrisi Makanan - Pendidikan Kontributor Nurul AzizahPenulis Nurul AzizahEditor Dhita Koesno
AdalahCo.Id - Makanan yaitu bahan yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, yang dimakan oleh makhluk hidup untuk mendapatkan tenaga dan nutrisi. Cairan yang digunakan untuk tujuan ini sering disebut sebagai minuman, tetapi kata "makanan" juga dapat digunakan. Vitamin yaitu sebagai salah satu unsur yang terkandung dalam makanan - Pengolahan makanan merupakan salah satu tahap yang dilalui dalam proses pembuatan makanan. Tahapan pengolahan ini disesuaikan dengan karakeristik bahan makanan yang akan diolah. Menurut E-Modul Teknik Pengolahan Makanan, pengolahan makanan merupakan salah satu proses penerapan panas dari bahan mentah menjadi matang dengan cara sesuai untuk setiap bahan dasar dengan tujuan tertentu. Secara definitif pengolahan makanan dapat diartikan sebagai sebuah proses pemanasan pada makanan hingga menjadi lebih enak, mudah dikunyah, dan mengubah bentuk penampilan dari bahan makanan itu, serta mematikan bakteri yang merugikan kesehatan. Pengolahan makanan memiliki tujuan khusus, yakni Makanan mudah dicerna Bebas dari bibit penyakit Menambahkan cita rasa Meningkatkan penampilan makanan & selera makan Jenis-Jenis Bahan Makanan Jenis bahan makanan penting untuk diketahui oleh seorang juru masak. Pengetahuan jenis bahan makanan mencakup kualitas, sifat bahan, daya simpan dan kegunaan bahan-bahan tersebut. Kualitas dari makanan yang diolah sangat tergantung dari kualitas bahan makanan yang digunakan. Berikut ini uraian jenis bahan makanan 1. Bahan Makanan NabatiBahan makanan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang banyak mengandung protein, lemak, vitamin, mineral garam dan karbohidrat, yang dikelompokan menjadi a. Sayuran VegetablesSayuran mencakup semua jenis tanaman yang dapat diolah menjadi makanan. Sebagian sayuran dapat dimakan dalam keadaan mentah dan sebagian lagi hanya dapat dimakan setelah dimasak. Buah Fruits VegetablesSayuran buah adalah bagian dari tanaman sayuran yang berasal dari bagian buah tanaman tersebut. c. Sayuran Daun Leaf VegetablesSayuran daun merupakan kelompok sayuran yang berasal dari daun tumbuhan yang tumbuh diatas permukaan tanah, yang termasuk dalam kelompok sayuran daun. d. Sayuran Polong Legume VegetablesLegume Vegetables adalah kelas sayuran yang mencakup kacang-kacangan, kacang polong dan Sayuran Batang Stem/Shoot VegetablesSayuran batang adalah sayuran yang diambil dari bagian batang sayuran yang baru tumbuh di atas permukaan tanah, ada yang hanya batang saja, namun ada pula sayuran batang berdaun. f. Sayuran Umbi Root VegetablesSayuran umbi adalah sayuran yang berasal dari akar tanaman yang membesar sehingga menjadi umbi. g. Sayuran Umbi Lapis Bulb VegetablesSayuran umbi lapis adalah juga sayuran dari akar yang membesar dengan struktur bagian dagingnya berlapis-lapis. h. Sayuran Jamur Mushrooms Jamur adalah sayuran yang berdaging dan mengandung spora, biasanya diproduksi di atas tanah, di tanah, atau di sumber Bahan Makanan HewaniBahan makanan hewani merupakan bahan makanan yang berasal dari hewan yang umumnya dimakan sebagai bahan makanan dengan kandungan protein tinggi yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan juga sangat disenangi oleh bakteri. Bahan makanan ini tergolong bahan makanan yang cepat rusak sehingga bahan makanan hewani memerlukan penanganan yang seksama mulai saat pembelian, pasca olah sampai pengolahan. Bahan makanan hewani dapat dikelompokan menjadi empat kelompok, yakni kelompok unggas, ikan, daging, dan telur. 3. Bahan Makanan Hasil OlahanBahan makanan hasil olahan mencakup Sosis sausages Daging asap smoke beef Ikan asap smoke fish Teknik-Teknik Pengolahan Makanan Bahan makanan yang sudah diklasifikasi berdasarkan jenisnya dan setelah dipersiapkan preparation, selanjutnya diolah berdasarkan sifat, jenis, karakteristik bahan makanan tersebut dengan resep masakan yang tentunya juga disesuaikan dengan kriteria di atas. Pemilihan metode memasak yang tepat akan menghasilkan hidangan yang berkualitas baik dari segi nutrisi, lezat, dan aman dimakan. Dari sekian banyak metode memasak yang ada khusus untuk beberapa jenis sayuran daun yang digunakan untuk salad dan dimakan dalam keadaan mentah dan segar metode-metode tersebut tidak dapat digunakan. Metode-metode pengolahan bahan makanan yang tepat untuk setiap jenis bahan makanan adalah sebagai berikut 1. SayuranMetode memasak yang tepat untuk hidangan sayuran dari bahan makanan sayuran selain daun selada adalah Tumis saute Celup blanching Rebus boil Kukus steam 2. UnggasMetode memasak yang tepat untuk bahan makanan berupa unggas meliputi Tumis saute Menggoreng dengan minyak sedikit pada pan dadar pan frying Menggoreng dengan minyak banyak deep frying Memanggang dengan oven roasting Memanggang dengan bara grilling Memasak dengan cairan berbulu braising Memasak dalam cairan berbumbu dan asam poaching 3. DagingMetode memasak yang tepat untuk bahan makanan berupa daging meliputi Tumis saute Menggoreng dengan minyak sedikit pada pan dadar pan frying Memanggang dalam oven roasting Memanggang dalam oven baking Memanggang dengan bara grilling Memanggang dengan baja panas gridling Memasak dengan cairan berbuumbu braising Memasak dengan cairan berbumbu stewing Memasak dengan mengasap smoked 4. Ikan dan KerangMetode memasak yang tepat untuk hidangan dari bahan makanan ikan dan kerang, antara lain Tumis saute Celup blanching Rebus boil Memasak dalam cairan berbumbu dan asam poaching Menggoreng dengan minyak banyak deep frying Baca juga Daftar Makanan Penyebab Jerawat Gula hingga Makanan Cepat Saji Bahan Makanan yang Tidak Mudah Kedaluwarsa dan Awet Digunakan Daftar Makanan Penambah Berat Badan Anak Telur Hingga Susu Murni - Pendidikan Kontributor Nurul AzizahPenulis Nurul AzizahEditor Maria Ulfa voxBlFm.
  • 33l1kjaqia.pages.dev/221
  • 33l1kjaqia.pages.dev/332
  • 33l1kjaqia.pages.dev/260
  • 33l1kjaqia.pages.dev/344
  • 33l1kjaqia.pages.dev/323
  • 33l1kjaqia.pages.dev/592
  • 33l1kjaqia.pages.dev/381
  • 33l1kjaqia.pages.dev/56
  • salah satu tujuan memasak bahan makanan adalah