Dari7.200 WNI, terdapat 300 orang yang termasuk kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak. Mereka akan dipulangkan pada 24 Juni. Femmy pun meminta pihak Kementerian Luar Negeri dan perwakilan RI di Malaysia untuk memastikan WNI yang pulang betul-betul sehat. "Yang sakit jangan dipulangkan dulu.
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 135325 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d8389504f72b96e • Your IP • Performance & security by Cloudflare
TemukanPeluang Bisnis Menguntungkan di Bandung. Masalah harga, jangan khawatir. Sesuaikan saja dengan dana yang tersedia. Harga per meter kain di sini mulai dari Rp16.400,- hingga Rp75.000,- sementara kalau membeli secara kiloan harganya mulai dari Rp60.000,- hingga Rp95.000,-. Selain sentra penjualan kain, kamu juga bisa menemukan beberapa
Sentra bisnis termasuk jenis wilayah …. A. formal B. fungsional C. sosial D. fisik E. campuran Pembahasan Sentra bisnis termasuk jenis wilayah fungsional. Jawaban B - Jangan lupa komentar & sarannya Email nanangnurulhidayat
MenurutGregory Mankiw (2003) dalam Teori Ilmu Ekonomi, infrastruktur artinya wujud modal publik (public capital) yang terdiri dari jalan umum, jembatan, sistem saluran pembuangan, dan lainnya, sebagai investasi yang dilakukan oleh pemerintah. Secara umum, arti infrastruktur seringkali dikaitkan struktur fasilitas dasar untuk kepentingan umum.
Hello, Sobat Spirit Kawanua! Apakah kamu tahu apa itu sentra bisnis? Sentra bisnis atau business center adalah wilayah yang terdiri dari banyak perkantoran, gedung-gedung bisnis, pusat perbelanjaan, serta fasilitas lainnya yang berkaitan dengan bisnis. Sentra bisnis biasanya terletak di kota besar dan dianggap sebagai pusat perekonomian yang penting. Jenis-jenis Sentra Bisnis Terdapat beberapa jenis sentra bisnis yang umum dijumpai di Indonesia. Pertama adalah central business district CBD, yang merupakan pusat bisnis terbesar dan terpadat di sebuah kota. Di Jakarta, CBD terdapat di Sudirman dan Thamrin. Selain CBD, terdapat juga technology park yang fokus pada pengembangan teknologi dan inovasi. Contohnya adalah Bandung Techno Park dan Yogyakarta Science Park. Selain itu, terdapat juga industrial park yang berfokus pada industri manufaktur. Sentra bisnis jenis ini biasanya terletak di luar kota dan didukung oleh infrastruktur yang memadai. Terakhir, terdapat juga tourism business district yang menawarkan berbagai fasilitas untuk wisatawan, seperti hotel, restoran, dan tempat wisata. Sentra bisnis jenis ini biasanya terletak di dekat obyek wisata. Keuntungan Memiliki Sentra Bisnis Keberadaan sentra bisnis memiliki berbagai keuntungan bagi pengusaha dan masyarakat sekitar. Pertama, sentra bisnis dapat meningkatkan efisiensi dalam berbisnis karena berbagai fasilitas dan infrastruktur pendukung sudah tersedia di satu tempat. Hal ini juga memudahkan dalam proses logistik dan distribusi produk. Kedua, sentra bisnis dapat memudahkan dalam mencari peluang bisnis dan melakukan kolaborasi dengan pengusaha lainnya. Selain itu, sentra bisnis juga menjadi tempat yang strategis untuk mencari tenaga kerja berkualitas. Ketiga, sentra bisnis dapat meningkatkan nilai properti dan kualitas hidup di sekitar wilayah tersebut. Adanya pusat perbelanjaan, hotel, dan restoran dapat memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Contoh Sentra Bisnis di Indonesia Beberapa contoh sentra bisnis terbesar di Indonesia adalah Sudirman-Thamrin di Jakarta, Tunjungan Plaza di Surabaya, dan Dago Pakar di Bandung. Selain itu, terdapat juga Kawasan Berikat Nusantara KBN di Batam yang merupakan sentra bisnis terbesar di wilayah Indonesia Timur. KBN juga menawarkan berbagai insentif bagi pengusaha yang ingin berinvestasi di sana. Tantangan dalam Mengembangkan Sentra Bisnis Meskipun memiliki banyak keuntungan, mengembangkan sentra bisnis juga memiliki tantangan tersendiri. Pertama, biaya pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dapat menjadi sangat besar. Kedua, persaingan antar sentra bisnis juga dapat menjadi sangat ketat, terutama di kota-kota besar yang memiliki banyak sentra bisnis. Oleh karena itu, perencanaan dan strategi yang matang dibutuhkan untuk memenangkan persaingan tersebut. Ketiga, sentra bisnis juga dapat menimbulkan dampak lingkungan yang negatif seperti polusi udara dan kemacetan. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mengurangi dampak tersebut dengan menggunakan teknologi dan transportasi yang ramah lingkungan. Masa Depan Sentra Bisnis Di masa depan, sentra bisnis akan semakin berkembang dengan adanya perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen. Sentra bisnis akan semakin terintegrasi dengan teknologi digital seperti e-commerce dan fintech. Selain itu, konsumen juga semakin mengutamakan pengalaman dalam berbelanja dan berwisata sehingga sentra bisnis perlu menyesuaikan diri dengan trend tersebut. Di samping itu, sentra bisnis juga perlu memperhatikan dampak lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar dalam pengembangannya. Perlu ada kolaborasi antara pengusaha, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan sentra bisnis yang berkelanjutan dan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Kesimpulan Sentra bisnis adalah wilayah yang terdiri dari berbagai fasilitas dan infrastruktur pendukung bisnis. Terdapat beberapa jenis sentra bisnis di Indonesia, antara lain CBD, technology park, industrial park, dan tourism business district. Keberadaan sentra bisnis memiliki banyak keuntungan, seperti meningkatkan efisiensi dalam berbisnis, memudahkan mencari peluang bisnis dan tenaga kerja berkualitas, serta meningkatkan nilai properti dan kualitas hidup masyarakat sekitar. Meskipun memiliki banyak keuntungan, sentra bisnis juga memiliki tantangan tersendiri, seperti biaya pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur yang besar, persaingan yang ketat, serta dampak lingkungan yang negatif. Di masa depan, sentra bisnis akan semakin berkembang dengan adanya perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen. Oleh karena itu, perlu ada kolaborasi antara pengusaha, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan sentra bisnis yang berkelanjutan dan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya! 196 total views, 4 views today
Bandung Senin, 26 Agustus 2019 Kampung Kreatif Belekok termasuk kedalam wilayah administratif Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung dengan lahan seluas 2,17 hektare. Kampung ini masih tetap mempertahankan local wisdom nya melalui Cagar Alam (Burung Ardeola Speciosa, Burung Belekok) dan Cagar Budaya yang tak tergerus oleh zaman.
Target/sasaran yang ingin dicapai terkait dengan pelaksanaan perencanaan pengembangan sentra industri agrotechnopark gula aren Kabupaten Landak adalah tersedianya dokumen perencanaan pengembangan sentra IKM gula aren yang menunjukkan informasi perencanaan dan pengembangan yang terpetakan secara spasial dan tersedianya rumusan kebijakan kegiatan pengembangan sentra IKM berdasarkan kondisi eksisting. Berdasarkan hasil produksi tanaman aren di Kabupaten Landak, maka komoditas ini dinyatakan sebagai komoditas yang dapat diunggulkan bagi peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Lokasi sebaran hinterland sebagai daerah penghasil komoditas aren adalah di Desa Kumpang Tengah Kecamatan Sebangki. Kabupaten Landak merupakan wilayah yang memiliki potensi sumber daya alam yang memadai untuk suatu pembangunan kawasan agrotechnopark. Selain memiliki potensi sumber daya alam pertanian berupa padi, aren, dan tanaman perkebunan lainnya, Kabupaten Landak juga memiliki lahan yang masih luas yang memang diperuntukkan untuk kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 127 Perencanaan Pengembangan Sentra Industri Agrotechnopark Gula Aren Kabupaten Landak Fitri Imansyah Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia Corresponding Author Fitri Imansyah, Abstrak Berdasarkan hasil produksi tanaman aren di Kabupaten Landak, maka komoditas ini dinyatakan sebagai komoditas yang dapat diunggulkan bagi peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Salah satu daerah penghasil komoditas aren adalah di Desa Kumpang Tengah Kecamatan Sebangki. Kabupaten Landak merupakan wilayah yang memiliki potensi sumber daya alam SDA yang memadai untuk suatu pembangunan kawasan agrotechnopark. Produk unggulan merupakan produk yang potensial dikembangkan pada suatu wilayah dengan memanfaatkan SDA dan Sumber daya manusia SDM lokal yang berorientasi pasar dan ramah lingkungan sehingga dapat memiliki keunggulan kompetitif dan siap menghadapi persaingan global. Pengembangan Sentra Industri Kecil dan Menengah IKM dilakukan melalui perencanaan pengembangan sentra IKM gula aren yang terpetakan secara spasial dan penyediaan rumusan kebijakan kegiatan pengembangan sentra IKM berdasarkan kondisi saat ini. Produk unggulan sentra IKM di kabupaten Landak ini akan ditentukan melalui skoring dengan lima parameter kebijakan terkait, nilai tambah harga jual, ketahanan produk, daya saing, dan kemudahan dalam pengolahan. Selain memiliki potensi sumber daya alam pertanian berupa padi, aren, dan tanaman perkebunan lainnya, kabupaten Landak juga memiliki lahan yang masih luas yang memang diperuntukkan untuk kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan. Kata Kunci Sentra industri, agrotechnopark, IKM, gula aren. Abstract Based on the production of sugar palm plants in Landak Regency, it is one of commodities that can improve the economy of the local community. One of location that produces palm commodity is in Kumpang Tengah Village, Sebangki District, in Landak. Landak Regency is an area that has potency of natural resource potential for an agrotechnopark area development. Superior products are the potential products to be developed in an area by utilizing local natural resources and human resources based on market orientation and environmentally friendly aspect so that they can have a competitive advantage and are ready to face global competition. The development of Small and Medium Industry Centers IKM is carried out through planning the development of palm sugar IKM centers that are spatially mapped and the provision of policy formulations for IKM center development activities based on current conditions. The superior products of the IKM center in Landak district will be determined by scoring them based on five parameters related policies, added value selling price, product resilience, competitiveness, and ease of processing. Besides having the potential for agricultural natural resources in the form of rice, sugar palm, and plants, another plantation in Landak District also has a large area of land that is designated for food crop agriculture. Keywords Industrial centers, agrotechnopark, IKM, palm sugar JURNAL PENGABDI - ISSN 2620-4665 p / ISSN 2620-4673 e OKTOBER 2020, Volume 3 Nomor 2 Website Submitted Revised Accepted 128 I. Pendahuluan Dewasa ini Industri Kecil dan Menengah, maupun Industri Besar semakin meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. Sementara dengan terjadinya perubahan sistem dalam pemerintahan, setiap industri baik dari proses produksi, pemasaran, manajemen maupun pengendalian terhadap dampak lingkungan tidak dapat berlangsung secara kontinyu Arsyad, 1999; Kristiyanti, 2012; Kuncoro, 2007. Hal ini sangat menghambat dalam perkembangan industri dan juga dalam memberikan peluang pasar atau kerjasama antar lintas sektor maupun antar Industri Kecil dan Menengah IKM dengan Industri Besar. Untuk itu perlu adanya program pengembangan Industri di Kabupaten Landak dalam rangka mendorong perkembangan ekonomi daerah dengan memanfaatkan potensi yang ada serta untuk menciptakan lapangan kerja. IKM termasuk salah satu kegiatan penggerak perekenomian masyarakat Kabupaten Landak, keberadaannya masih menyebar di berbagai kecamatan. Potensi dan peluang pengembangan IKM di Kabupaten Landak cukup baik sehingga pembinaannya perlu mendapat prioritas. Dengan ada dan tersebarnya IKM di Kabupaten Landak menyebabkan potensi IKM cukup bagus untuk dikembangkan, akan tetapi yang saat ini terjadi adalah perkembangan IKM masih belum dapat terdata secara utuh dalam penyajianya sehingga IKM Kabupaten Landak keberadaanya masih belum bersaing dengan wilayah lain. Sentra IKM adalah lokasi pemusatan kegiatan industri kecil dan industri menengah yang menghasilkan produk sejenis, menggunakan bahan baku sejenis dan atau mengerjakan proses produksi yang sama, dilengkapi sarana dan prasarana penunjang Gasperz, 2002; Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, 2015. Kegiatan ini pada dasarnya upaya untuk mengembangkan industri kecil dan industri menengah yang berbasis sumber daya dan potensi daerah yang diwadahi secara terpadu dalam suatu Sentra IKM mandiri yang mampu menghasilkan nilai tambah serta menyerap tenaga kerja Pawestri, 2015; Rochman, 2011; Wati, 2014; Wulandari, 2009. Pengembangan Sentra IKM dinilai akan dapat membantu menunjang kegiatan industri pengolahan dalam skala kecil dan menengah. Perencanaan pengembangan sentra IKM Kabupaten Landak merupakan langkah awal dari pengembangan IKM Kabupaten Landak dengan menentukan kebutuhan sentra industri perkotaan Kabupaten Landak. Kebijakan penataan ruang Kabupaten Landak dalam bidang pertanian dan industri adalah sebagai berikut 1. Pengembangan sentra produksi pertanian untuk mendukung pengembangan agribisnis. 2. Pengembangan kawasan agribisnis berbasis potensi wilayah pendukungnya. 3. Pengembangan kawasan industri yang handal dan berwawasan lingkungan. 4. Pengembangan infrastruktur wilayah untuk meningkatkan pengembangan jaringan dan aksesibilitas antara sentra produksi pertanian dengan kawasan agribisnis serta pasar. Berdasarkan RTRW Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Landak, Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan meliputi lahan sekitar ha tersebar di Sebangki Kompleks, Senakin Kompleks, Sompak Kompleks, dan seluruh kecamatan. Kawasan peruntukan pertanian hortikultura tersebar di seluruh kecamatan. Produk unggulan adalah produk yang potensial dikembangkan pada suatu wilayah dengan memanfaatkan SDA dan SDM lokal yang berorientasi pasar dan ramah lingkungan sehingga dapat memiliki keunggulan kompetitif dan siap menghadapi persaingan global Ma’arif, 2002; Wibowo, dkk., 2011. Produk unggulan Sentra IKM di Kabupaten Landak ini akan ditentukan melalui skoring dengan parameter-parameter sebagai berikut Ma’arif, 2002; Rochman, 2011. 1. Kebijakan terkait, yaitu kesesuaian program pada kebijakan Pemerintah Kabupaten Landak. a. Skor 1 untuk tidak terprogramnya pada kebijakan. b. Skor 2 untuk terprogramnya pada 1 kebijakan. 129 c. Skor 3 untuk terprogramnya pada >1 kebijakan. 2. Nilai Tambah Harga Jual yaitu pertambahan nilai komoditas karena melalui proses pengolahan. a. Skor 1 untuk produk yang tidak memiliki produk pasca pengolahan. b. Skor 2 untuk produk yang memiliki 1 produk pasca pengolahan. c. Skor 3 untuk produk yang memiliki >1 produk pasca pengolahan. 3. Ketahanan Produk, yaitu berkaitan dengan umur atau waktu daya tahan suatu produk. a. Skor 1 untuk produk dengan daya tahan selama 1-3 bulan. b. Skor 2 untuk produk dengan daya tahan selama 3-6 bulan. c. Skor 3 untuk produk dengan daya tahan > 6 bulan. 4. Daya Saing, yaitu kemampuan untuk berkompetisi dengan kompetitor atau pengusaha lainnya. a. Skor 1 untuk produk yang memiliki daya saing rendah. b. Skor 2 untuk produk yang memiliki daya saing sedang. c. Skor 3 untuk produk yang memiliki daya saing tinggi. 5. Kemudahan dalam pengolahan, termasuk bahan dasar, tempat pengolahan serta tempat penyimpanan. a. Skor 1 untuk produk dengan proses pengolahan yang sulit. b. Skor 2 untuk produk dengan proses pengolahan sedang. c. Skor 3 untuk produk dengan proses pengolahan mudah. Stakeholder dalam pengembangan Sentra IKM memiliki kepentingan interest serta pengaruh power yang beragam, ada yang bersifat positif adapula yang bersifat negatif terhadap keberhasilan pengembangan sentra IKM. Kepentingan dan pengaruh dari setiap stakeholder dalam pengembangan sentra IKM yang beragam perlu dipetakan dengan jelas. Pemetaan stakeholder akan membantu pengelola bagaimana melibatkan stakeholder tersebut dalam pencapaian tujuan. Adapun skoring yang digunakan menggunakan skala 1-3 di atas, masing-masing memiliki kategori nilai sebagai berikut. Tabel 1. Skoring Penentuan Produk Unggulan Kabupaten Landak Alternatif Produk Unggulan Kemudahan dalam Pengolahan 130 Hasil analisis dari skoring masing-masing parameter menunjukkan bahwa produk dengan skor tertinggi sebesar 14 poin yaitu gula aren menjadi prioritas produk unggulan. Berikut adalah alasan penguat mengapa gula aren perlu dikembangkan di Kabupaten Landak 1. Pengembangan produk gula aren merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan strategi pengembangan kawasan agribisnis berbasis potensi wilayah pendukungnya yang terprogram pada Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Landak Tahun 2014-2034. 2. Dari hasil analisis, dapat diketahui bahwa produk gula aren memiliki nilai tambah yang tinggi karena memiliki diversifikasi produk yang cukup tinggi pula. Prospek pengembangan aren dapat mendukung kebutuhan makanan seperti kolang kaling, tepung aren, nira aren, pati aren, nata pinnata, minuman ringan, cuka, alkohol, bahkan bahan bakar nabati yaitu bioethanol. 3. Tanaman aren memiliki daya adaptasi yang baik terhadap berbagai kondisi lahan dan agroklimat, serta toleransi tinggi dalam pola tanam campuran serta cepat tumbuh karena memiliki banyak akar dan tajuk lebat. Oleh karena itu, tanaman tersebut sangat cocok dikembangkan pada lahan-lahan marginal yang dimiliki oleh petani yang kurang mampu. 4. Adanya perhatian lebih dari pemerintah pusat untuk Program Industri Rumahan dengan sasaran produk gula aren dengan ditandatanganinya MoU dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI dalam bidang Program Industri Rumahan. 5. Dengan adanya produk gula aren akan merangsang pertumbuhan sub-sektor yang dapat berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru dan diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan implikasinya yaitu mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Landak. II. Metodologi Metode yang digunakan dalam perencanaan pengembangan sentra industri agrotechnopark gula aren di kabupaten Landak disajikan pada penjelasan berikut ini. A. Membangun Brand Image Penetapan kawasan agroteknopark untuk industrialisasi aren. Strategi ini sangat penting dilakukan karena mengingat aren merupakan komoditas yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dengan arti bahwa semua bagian aren dapat memberikan nilai tambah sehingga pembentukan kawasan agroteknopark yang mengolah produk hilir aren menjadi sangat penting untuk pengembangan dalam jangka panjang, dengan cara • Lebih memperkenalkan lagi bahwa Kecamatan Sebangki sebagai sentra industri gula aren. • Mempertahankan ciri khas cita rasa produk dan meningkatkan kualitas produk agar tetap mampu bersaing dengan produk lain. • Menciptakan inovasi dalam pengemasan produk, penambahan jenis produk agar memiliki daya tarik yang tinggi. • Pengoptimalan pengelolaan usaha dengan menambah modal sehingga barang yang dihasilkan lebih maksimal. • Bantuan dalam bentuk perkuatan modal untuk meningkatkan hasil produksi. Agro Techno Park masuk ke dalam kategori TTP atau Taman Teknologi Pertanian yang di dalamnya meliputi beberapa kegiatan seperti pembelajaran bagaimana teknologi dalam pertanian. Kabupaten Landak merupakan wilayah yang memiliki potensi sumber daya alam yang memadai untuk suatu pembangunan Agro Techno Park. Selain memiliki potensi sumber 131 daya alam pertanian berupa padi, aren, dan tanaman perkebunan lainnya, Kabupaten Landak juga memiliki lahan yang masih luas yang memang diperuntukkan untuk kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan. B. Pengembangan Produk Pemberian bantuan berupa teknologi tepat guna untuk skala komersil dan teknologi packing. Strategi ini juga sangat penting karena untuk komersialisasi produk gula semut dan diversifikasi produk gula semut dan kemasan. Dengan adanya teknologi tepat guna untuk diversifikasi produk dan teknologi packaging dapat memperluas pasar gula semut aren produk gula aren semut dapat di packing sesuai dengan permintaan. Parameter pengembangan suatu produk harus melihat model Produksi, pengemasan, promosi, membangun kerjasama, dan pengembangan sumber daya manusia C. Rencana Hulu-Hilir Komoditi Gula Aren Rencana Input/Bahan Baku Subsistem agribisnis hulu/agro input up-stream agribusiness merupakan keseluruhan kegiatan di sektor pertanian yang menghasilkan barang-barang modal untuk kebutuhan produksi pertanian seperti industri perbenihan/pembibitan, industri agro-kimia pupuk dan pestisida, industri agro-otomotif mesin dan peralatan produksi. Komoditas unggulan yang dikembangkan di Kabupaten Landak yaitu sektor Perkebunan. Komoditas perkebunan yang akan dikembangkan adalah komoditas aren. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung subsistem agro input adalah 1. Peningkatan pengetahuan proses produksi nira aren. 2. Peningkatan kualitas teknologi penanaman dan proses produksi. 3. Modernisasi peralatan produksi perkebunan. Rencana Proses Pengembangan agro proses on farm meliputi lahan, SDM, ruang produksi, keuangan, hingga olahan produk. 1. Peningkatan Sumber Daya Manusia Peningkatan SDM menuju kemandirian petani dapat ditempuh dengan berbagai upaya a. Memulai dengan tindakan mikro dan lokal sehingga perlu pembelajaran agar berbagai pengalaman mikro dapat menjadi input bagi kebijakan pemerintah dan policy reform sehingga memiliki dampak yang lebih luas. b. Pengembangan sektor ekonomi strategis berdasarkan kondisi lokal. c. Membangun kembali kelembagaan masyarakat. d. Mengembangkan penguasaan pengetahuan teknis dan kesadaran pelaku ekonomi. e. Membangun jaringan ekonomi strategis. 2. Peningkatan Pembiayaan a. Pengadaan lembaga keuangan yang mampu menyediakan modal usaha atau pinjaman. b. Pemberian bantuan modal dari pemerintah melalui program kredit tanpa bunga. 3. Peningkatan Teknologi Produksi a. Pemilihan dan pengembangan jenis tanaman aren yang memiliki kualitas unggul sesuai dengan tujuan pemanfaatannya. b. Melakukan proses perawatan secara benar. c. Melakukan perawatan dan pemeliharaan tanaman aren secara teratur dengan cara melaksanakan pengecekan secara berkala. 132 d. Pengadaan sarana pengolahan seperti pabrik pengolahan gula aren sesuai standar yang layak. e. Pengadaan sarana penunjang seperti pembangkit listrik/generator listrik, telepon, sarana air bersih untuk pembersihan dan pengolahan gula aren. Rencana Output Pengembangan sub sistem agro output dan pemasaran mencakup pengembangan produk hasil perkebunan dan hasil pengolahan, limbah, serta sistem pemasaran yang mencakup sarana prasarana pemasaranan serta informasi pasar. 1. Perluasan Jaringan Pemasaran. 2. Peningkatan Sarana Prasarana Pengelolahan. 3. Peningkatan Pasca Panen. 4. Pembentukan kemitraan antara petani dengan perusahaan yang menjadikan sebagai bahan baku. Rencana Pengembangan Produk Gula Aren Berdasarkan hasil produksi tanaman aren di Kabupaten Landak, maka komoditas ini dinyatakan sebagai komoditas yang dapat diunggulkan bagi peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Lokasi sebaran hinterland sebagai daerah penghasil komoditas aren adalah di Desa Kumpang Tengah. Gambar 1. Sub Sistem Agro Input Komoditas Gula Aren Gambar 2. Sub Sistem Agro Usaha Tani On Farm Komoditas Aren Budidaya tanaman aren membutuhkan waktu yang cukup lama dengan proses pertama yaitu persemaian atau pembibitan yang menggunakan varietas Aren Genjah karena varietas tersebut cukup potensial. Selain karena pohonnya pendek dan cepat menghasilkan, produksi nira tinggi sekitar 12 liter per hari dan periode penyadapan per mayang cukup lama yaitu > 2 bulan. Kemudian setelah penanaman, pemeliharaan yaitu terdiri atas pengendalian gulma dan Pemudaan tanaman tidak produktif 133 pemupukan. Dalam sub sistem agro usaha tani on farm komoditas aren, poses pertama adalah persemaian atau pembibitan, kemudian penanaman tanaman aren dan dilanjutkan dengan panen. Panen pada tanaman aren yaitu dilakukan penyadapan nira aren dari bunga aren yang baru terbentuk pada umur sekitar 12-16 tahun. Setelah panen, nira aren tersebut diolah menjadi produk-produk gula aren. Gambar 3. Sub Sistem Agro Output dan Pemasaran Komoditas Aren Dari Gambar 3 dapat diketahui bahwa seluruh bagian tanaman aren dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi banyak produk dari berbagai macam industri. Namun untuk perencanaan pengembangan sentra IKM di Kabupaten Landak, penggunaan aren sebagai gula aren untuk industri makanan dan minuman adalah yang akan dikembangkan lebih lanjut sampai ke pemasaran hasil komoditas. Gambar 4. Sistem Pemasaran Hasil Komoditas Aren 134 Rencana Tapak Kawasan Rencana tapak kawasan yang direncanakan sebagai sentra Industri Kecil Menengah IKM di Kabupaten Landak berada di Kecamatan Sebangki tepatnya di Desa Kumpang Tengah, Dusun Ampar Pancur. Saat ini status kepemilikan lahan milik Kepala Desa Kumpang Tengah. Lokasi rencana sentra IKM Sebangki tersebut berdekatan dengan perumahan Komunitas Adat Terpencil. Adapun luasan dari tapak yang sudah dipersiapkan untuk sentra IKM sekitar 8 ha. Berdasarkan luas total lahan yang telah tersedia untuk SIKM Sebangki, dilakukan pembagian untuk lahan terbangun dan lahan tak terbangun. Lahan terbangun digunakan untuk kantor, showroom, sarana dan prasarana, sedangkan lahan tak terbangun digunakan untuk lahan budidaya tanaman nira dan beberapa tanaman lain yang akan diolah dan diproduksi menjadi barang jadi yang siap untuk dipasarkan. Zona Pengumpulan Bahan Baku Daerah pengumpul bahan baku merupakan desa-desa yang lokasinya terletak berdekatan di sekitar pusat agropolitan atau pusat-pusat pertumbuhan yang direncanakan dalam konsep agropolitan. Fungsi yang diperankan oleh desa-desa ini adalah sebagai pengumpul dan pengolah bahan baku untuk disuplai ke kota pusat pertumbuhan agropolitan sebagai upland-nya. Dalam analisis ini, beberapa desa yang dapat diskenariokan sebagai desa pengumpul bahan baku antara lain Desa Kumpang Tengah. Fungsi yang dapat dijalankan oleh beberapa pusat ini antara lain sebagai berikut; 1. Sebagai kota perdagangan yang berorientasi ekspor keluar daerah. 2. Pusat kegiatan manufacturing final industri pertanian packing. 3. Pusat kegiatan tersier agrobisnis dan jasa perdagangan skala besar. Adapun alternatif fungsi yang dapat disematkan kepada pusat-pusat desa pengumpul ini antara lain 1. Pusat perdagangan wilayah yang ditandai dengan adanya pasar-pasar grosir dan pergudangan komoditas sejenis. 2. Pusat kegiatan agro-industri berupa pengolahan barang pertanian jadi dan setengah jadi serta kegiatan agro-bisnis. 3. Pusat pelayanan agro-industri khusus special agro-industry services, pendidikan, pelatihan dan pemuliaan tanaman unggulan. Zona Produksi Zona Produksi merupakan zona inti atau titik dimana industri kecil dan menengah akan berkumpul untuk melaksanakan proses produksi. Zona produksi gula aren di Kabupaten Landak berdasarkan hasil analisis akan berada di Desa Sebangki, Desa Agak dan Desa Kumpang Tengah karena kondisi eksisting produksi berada di 3 tiga desa tersebut. Selain itu, Desa Sebangki, Desa Agak dan Desa Kumpang Tengah memiliki jarak yang lebih dekat dengan perkebunan aren sebagai pusat supply produk gula aren. Zona Packaging Zona Packaging atau packing house diharapkan dapat membantu memperpanjang masa simpan produk dan meningkatkan daya tarik produk. Pemilihan zona packaging harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut 1. Memiliki akses jalan, air bersih, sanitasi dan listrik serta akses ke sumber pasokan. 2. Mendapat izin lingkungan. 3. Bebas pencemaran dan higienis. Oleh karena itu, zona packaging yang memenuhi syarat adalah Desa Sei Sagak. 135 Zona Showroom Showroom produk komoditas gula aren digunakan untuk memajang produk-produk hasil olahan dari komoditas gula aren Kabupaten Landak. Showroom merupakan kunci dalam promosi dan pendistribusian produk gula aren yang dapat menjadi karakter kawasan industri khususnya pada produk unggulan gula aren di Kabupaten Landak. Showroom pada sentra IKM di Kabupaten Landak nantinya akan terletak di Desa Rantau Panjang karena desa tersebut adalah desa yang paling dekat dengan Kota Pontianak dan berada pada pintu masuk Kecamatan Sebangki. Zona IPTEK Zona IPTEK adalah zona pusat penelitian dan pengembangan produk aren dan gula aren. Pusat penelitian ini nantinya akan dikelola oleh tenaga profesional di bidang pertanian dan perkebunan. Zona IPTEK akan berada pada Desa Rantau Panjang berdekatan dengan Zona Showroom. D. Rencana Sarana dan Prasarana Penunjang Sarana Sejumlah sarana pendukung pengembangan Sentra IKM di Kabupaten Landak meliputi pusat pengembangan iptek, gudang pengumpul hasil, packing house, showroom produk komoditas, ruang workshop, bangunan produksi. Sentra IKM tersebut nantinya dapat berfungsi sebagai tujuan eduwisata mengenai kawasan agrobisnis dan sentra IKM mulai dari pengolahan hulu hingga ke hilir. Sentra IKM akan dilengkapi oleh berbagai sarana penunjang untuk lebih meningkatkan pengelolaan komoditas pada daerah penghasilnya. 1. Pusat pengembangan IPTEK yang akan dikelola oleh tenaga profesional di bidang pertanian dan perkebunan. Pada sarana ini akan dikembangkan berbagai macam inovasi produk gula aren. 2. Gudang pengumpul hasil panen dari kawasan perkebunan di sekitarnya untuk diolah lebih lanjut. 3. Packing house khusus untuk pengemasan produk gula aren. 4. Showroom produk komoditas digunakan untuk memajang produk hasil olahan dari komoditas gula aren. 5. Ruang workshop untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat berkaitan dengan konsep agro agar seluruh masyarakat dapat terlibat aktif. Selain itu, ruang workshop ini juga berfungsi sebagai tempat sosialisasi atau edukasi bagi pengunjung yang ingin mengetahui tentang Sentra IKM Kabupaten Landak. Prasarana Prasarana pendukung yang dapat menunjang pengembangan sentra IKM di Kabupaten Landak adalah jaringan jalan, air bersih, IPAL dan Tempat Pembuangan Sampah TPS. 1. Jaringan Jalan Sesuai dengan kriteria dan kondisi yang ada di wilayah Kabupaten Landak, secara umum jaringan jalan yang ada Kabupaten Landak sudah cukup memadai khususnya jaringan jalan yang menghubungkan antar kecamatan maupun pusat-pusat pelayanan. Arahan rencana pengembangan jaringan jalan untuk mendukung pengembangan Sentra IKM di Kabupaten Landak adalah sebagai berikut a. Perbaikan dan peningkatan kualitas jalan dengan prioritas utama pada jaringan jalan utama yang menghubungkan antar wilayah kecamatan, peningkatan kualitas jalan 136 yang menghubungkan dengan wilayah sekitar Kabupaten Landak, peningkatan kualitas jalan yang menghubungkan ke kawasan potensial dan lain sebagainya, khususnya yang saat ini kondisi jalannya mengalami kerusakan atau mengarah pada kondisi rusak. b. Pengembangan jaringan jalan yang menghubungkan ke kawasan-kawasan potensial dan strategis. 2. Jaringan Air Bersih Pengembangan jaringan air bersih untuk prasarana penunjang pengembangan Sentra IKM di Kabupaten Landak dilakukan melalui a. Penggunaan sistem instalasi penyediaan air jaringan perpipaan dengan memanfaatkan sungai dan danau. b. Pemanfaatan air tanah. 3. Jaringan Kelistrikan Jaringan kelistrikan di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak sangat penting untuk proses produksi pengolahan gula aren. Namun, masih terdapat desa yang belum dialiri oleh listrik yaitu Desa Kumpang Tengah sedangkan Desa Kumpang Tengah sendiri merupakan desa yang memproduksi tanaman aren untuk bahan baku gula aren. Sehingga perlu adanya pengaliran listrik di Desa Kumpang Tengah untuk menunjang pengembangan Sentra IKM di Kabupaten Landak. 4. IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah Adanya Sentra IKM dengan konsep Agroteknopark tentu akan menghasilkan limbah. Limbah dari hulu hingga ke hilir ini memiliki andil dalam menciptakan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, untuk meminimalisir pencemaran lingkungan, perlu adanya IPAL untuk mengelola limbah lebih lanjut sehingga tidak mencemari lingkungan dan tidak membahayakan. Gambar 5 menunjukkan sistem pengelolaan limbah di sentra IKM. Limbah dari industri sebelum masuk ke IPAL terpadu harus dilakukan kontrol kualitas terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar karakteristik limbah yang masuk tidak mempunyai fluktuasi yang terlalu besar agar tidak mengganggu proses pengolahan. Dengan adanya sistem kontrol limbah ini maka bagi industri yang menghasilkan limbah dengan karakteristik di atas standar yang diberlakukan harus melakukan pre-treatment terhadap limbahnya terlebih dahulu sampai diperoleh standar kualitas limbah yang boleh masuk ke IPAL. Sedangkan bagi industri yang menghasilkan limbah dengan karakteristik yang sama dengan kualitas limbah yang diperboleh dapat langsung disalurkan ke dalam IPAL. Di outlet limbah setiap industri juga perlu dipasang alat ukur debit limbah, sehingga jumlah limbah yang disalurkan ke IPAL dapat dipantau. Jumlah limbah yang disalurkan ini akan menentukan jumlah biaya yang harus ditanggung oleh industri bersangkutan. Air limpasan saluran harus dipisahkan dari saluran limbah agar IPAL tidak menerima beban limbah yang terlampau besar. 5. Tempat Penampungan Sementara TPS Adapun rencana dalam pengelolaan sistem persampahan, yaitu a. Pelaksanaan restrukturisasi instansi teknis pengelola sampah. b. Pembangunan calon TPA sebagai lokasi pengolahan sampah dengan teknologi tinggi yang dilengkapi dengan sistem sanitary landfill. c. Pelaksanaan pemilahan sampah. d. Pelaksanaan kerjasama dengan pihak swasta lainnya dengan penekanan kepada teknologi yang mengolah sampah organik dan pembangunan unit-unit daur ulang. 137 e. Pelaksanaan kampanye massal mengenai 3R reuse, recycle dan reduce kepada masyarakat. f. Pelaksanaan evaluasi terhadap kelembagaan instansi teknis pengelola sampah. g. Pelaksanaan evaluasi total terhadap sistem pengelolaan retribusi sampah dalam rangka meningkatkan perolehan retribusi; Pengolahan sampah dengan prinsip 3R Reuse, Reduce, Recycle dan composting. h. Peningkatan manajemen sistem pengangkutan sampah. i. Melakukan pemisahan jenis sampah. j. Penyediaan sarana persampahan terutama di pusat kegiatan. Gambar 5. Sistem Pengelolaan Limbah Sentra Industri Kecil E. Pembuatan Regulasi Kebijakan dan sanksi bagi yang menjual dalam bentuk tuak. Strategi ini sangat penting untuk diterapkan karena untuk memutus rantai pemasaran tuak yang sebenarnya merugikan pengusaha aren. Kebijakan perlu dibuat untuk memberikan rasa takut dan merupakan bentuk ketegasan akan larangan penjualan dalam bentuk tuak. F. Indikasi Program Pengembangan Sentra IKM di Kabupaten Landak akan direncanakan dalam 3 tahapan. Tiap tahapan akan berlangsung dalam waktu yang berbeda-beda tergantung kerumitan pekerjaannya. Oleh karena itu, menurut analisis perhitungan waktu keseluruhan yang dibutuhkan dalam Pembangunan Sentra IKM Kabupaten Landak akan tuntas dalam waktu 10 tahun. Adapun tahapan dalam pembangunan kawasan agroindustri di Kabupaten Landak yaitu sebagai berikut 1. Tahap Perencanaan yaitu meliputi Studi Kelayakan Feasibility Study, Penyusunan Rencana Induk Master Plan, Studi Kelayakan Lingkungan AMDAL/UKL/UPL, Penyusunan DED Kawasan Sentra IKM dan Studi Analisis Mengenai Dampak Lalu Lintas ANDALALIN. 2. Pra Kontruksi meliputi Pembebasan Lahan, Pematangan Lahan, Pembuatan Perda Terkait dan Pengurusan Ijin. 3. Tahap Pembangunan/ Kontruksi meliputi Pembangunan Jalan Utama, Jalan Primer, Jalan Sekunder, Jaringan Drainase, Area Pergudangan, Penerangan Jalan Umum, Pembangunan 138 RTH, IPAL, Pusat Perdagangan, Pembangunan TPS, Jaringan Air Bersih, Sanitasi, Substansi Kerusakan Jalan, Perumahan Untuk Pekerja, gedung kantor pengelola, fasilitas kesehatan, unit pemadam kebakaran, area parkir, Jembatan timbang dan gedung, Fasilitas umum dan pendukung lainnya, Promosi, Biaya pemeliharaan sarana dan prasarana, Biaya asuransi, Biaya Kerusakan Lingkungan akibat alih fungsi lahan dan Biaya Kesehatan yang timbul akibat polusi dari pembangunan. III. Hasil dan Pembahasan A. Analisis Penentuan Lokasi Pengembangan Sentra Industri IKM Gula Aren Berdasarkan RTRW Kabupaten Landak Tahun 2014-2034, kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan meliputi lahan sekitar ha tersebar di Sebangki Kompleks, Senakin Kompleks, Sompak Kompleks, dan seluruh kecamatan. Selain itu, arahan RTRW terdapat Kawasan Strategis Kabupaten KSK berupa Kawasan KUAT Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu yaitu Kecamatan Sebangki, Kecamatan Senakin dan Kecamatan Sompak. Selanjutnya, dari ketiga kecamatan yaitu Kecamatan Sebangki, Kecamatan Senakin dan Kecamatan Sompak, kemudian dilanjutkan tinjauan terhadap beberapa kriteria penentuan lokasi pengembangan Sentra Industri IKM Gula Aren berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 40/M-IND/PER/6/2016. Adapun ketentuan teknisnya disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Kriteria Penentuan Lokasi Industri Jarak terhadap permukiman Jaringan transportasi darat Tersedia jalan arteri primer atau jaringan kereta api Jaringan energi dan kelistrikan Tersedia pelabuhan laut untuk kelancaran transportasi logistik barang maupun outlet ekspor/impor Tersedia sumber air permukaan sungai, danau, waduk/ embung, laut dengan debit Relatif tidak subur non irigasi teknis Non-pertanian, non permukiman dan non konservasi Bukan merupakan lahan dengan harga yang tinggi di daerah tersebut Sumber Kementerian Perindustrian, 2018 [4] 139 Berdasarkan kategori penentuan lokasi industri dapat ditentukan lokasi Sentra Industri IKM Gula Aren yakni terletak pada Kecamatan Sebangki. Adapun pemenuhan kriteria lokasi pengembangan Sentra Industri IKM Gula Aren pada kawasan tersebut antara lain 1. Jarak ke pusat kota yaitu 63 km standar minimal 10 km. 2. Tersedia jaringan listrik, energi dan telekomunikasi. 3. Ketersediaan lahan lebih dari standar 50 Ha yang disebutkan pada RTRW Kabupaten Landak Tahun 2014-2034 dimana tanah seluas Ha tersebar di Sebangki Kompleks, Senakin Kompleks dan Sompak Kompleks yang ditunjuk sebagai peruntukan pertanian tanaman pangan meliputi Kawasan perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan dan kawasan perlindungan lahan cadangan pertanian pangan berkelanjutan. B. Analisis Diversifikasi Produk dan Nilai Tambah Hasil olahan gula aren misalnya pembuatan sirup gula aren, grubi, gula kacang, ting-ting, permen caramel, dan bolu kukus. Sirup Gula Aren merupakan salah satu variasi dari olahan gula aren. Sirup Gula Aren ini dibuat melalui proses tidak terlalu sulit dan lama namun mempunyai citarasa yang tak perlu diragukan lagi. Sirup Gula Aren memiliki variasi rasa jahe dan stroberry. Gambar 8. Gula Semut dalam Kemasan C. Analisis Nilai Tambah Analisis nilai tambah ini akan memberikan informasi mengenai faktor-faktor dari proses produksi yang menghasilkan atau meningkatkan nilai tambah atau sebaliknya. Perhitungan nilai tambah bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai tambah dalam satu liter nira setelah diolah menjadi gula semut aren. Besaran nilai tambah tergantung pada biaya yang dikeluarkan meliputi biaya perolehan bahan baku dan input lainnya. Input lain tersebut terdiri dari seluruh biaya variabel kecuali biaya bahan baku dan upah tenaga kerja. Harga jual yang akan dijadikan patokan untuk perhitungan nilai tambah produk bersumber dari beberapa E-Commerce. D. Analisis Manfaat Gula aren merupakan salah satu yang masuk program pemerintah dalam diversifikasi industri gula nasional. Pembangunan industri gula aren sebagai salah satu alternatif sumber gula alami non tebu. Gula aren ini memiliki kelebihan, yakni nilai nutrisi yang tinggi dibandingkan gula tebu serta memiliki aroma dan rasa yang khas. Selain itu, dalam proses pengolahannya tidak memakai bahan kimia sehingga banyak diminati oleh pasar ekspor. Produksi gula aren menjadi berbagai macam produk ini setelah dibuat, pembuat gula aren memasarkan produk tersebut kepada pihak-pihak tertentu yang sering memesan. Namun, jika 140 tidak ada pesanan, maka produk gula aren ini dijual kepada pedagang lokal atau industri kecil dan menengah yang setiap hari mengambil produknya. Tabel 4. Potensi dan Hambatan • Luas lahan yang tersedia masih banyak • Omset • Kapasitas produksi gula aren • Industri Gula Aren di Kabupaten Landak masih tergolong tradisional, sehingga sebagian besar belum memiliki legalitas usaha • Modal kerja yang terbatas dan kurangnya akses ke sumber pendanaan • Pemasaran masih sangat tergantung pada tengkulak, sehingga pengusaha gula aren sulit untuk mendapatkan harga jual yang tinggi • Rendahnya kualitas SDM • Belum adanya teknologi yang mumpuni dalam produksi gula aren, karena masih menggunakan kayu bakar. Hal ini tentunya berpotensi juga untuk merusak lingkungan E. Analisa Tapak Kawasan Rencana tapak kawasan yang direncanakan sebagai sentra Industri Kecil Menengah IKM di Kabupaten Landak berada di Kecamatan Sebangki tepatnya di Desa Kumpang Tengah, Dusun Ampar Pancur. Saat ini status kepemilikan lahan milik Kepala Desa Kumpang Tengah. Lokasi rencana sentra IKM Sebangki tersebut berdekatan dengan perumahan Komunitas Adat Terpencil. Adapun luasan dari tapak yang sudah dipersiapkan untuk sentra IKM sekitar 8 ha. Berdasarkan luas total lahan yang telah tersedia untuk SIKM Sebangki, dilakukan pembagian untuk lahan terbangun dan lahan tak terbangun. Lahan terbangun digunakan untuk kantor, showroom, sarana dan prasarana, sedangkan lahan tak terbangun digunakan untuk lahan budidaya tanaman nira dan beberapa tanaman lain yang akan diolah dan diproduksi menjadi barang jadi yang siap untuk dipasarkan. Perbandingan lahan terbangun dan tak terbangun sebesar 5050. Gambar 9 dan 10 merupakan ilustrasi siteplan sentra IKM Sebangki. Gambar 9. Titik Lokasi Rencana Sentra IKM Sebangki 141 Gambar 10. Siteplan Sentra IKM Sebangki, Kabupaten Landak F. Simpulan Penetapan kawasan agroteknopark untuk industrialisasi aren merupakan strategi yang sangat penting dilakukan mengingat aren merupakan komoditas yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Semua bagian aren dapat memberikan nilai tambah sehingga pembentukan kawasan agroteknopark yang mengolah produk hilir aren menjadi sangat penting untuk pengembangan dalam jangka Panjang, yaitu • Lebih memperkenalkan lagi bahwa Kecamatan Sebangki sebagai sentra industri gula aren. • Mempertahankan ciri khas cita rasa produk dan meningkatkan kualitas produk agar tetap mampu bersaing dengan produk lain. • Menciptakan inovasi dalam pengemasan produk, penambahan jenis produk agar memiliki daya tarik yang tinggi. • Pengoptimalan pengelolaan usaha dengan menambah modal sehingga barang yang dihasilkan lebih maksimal. • Bantuan dalam bentuk perkuatan modal untuk meningkatkan hasil produksi. Agrotechnopark masuk ke dalam kategori Taman Teknologi Pertanian TTP yang di dalamnya meliputi beberapa kegiatan seperti pembelajaran bagaimana teknologi dalam pertanian. Kabupaten Landak merupakan wilayah yang memiliki potensi sumber daya alam yang memadai untuk suatu pembangunan kawasan agrotechnopark. Selain memiliki potensi sumber daya alam pertanian berupa padi, aren, dan tanaman perkebunan lainnya, Kabupaten Landak juga memiliki lahan yang masih luas yang memang diperuntukkan untuk kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan. Peningkatan komitmen dan kerja sama antara semua stakeholder aren dalam penguatan agroindustri aren kemitraan dengan perusahaan pengguna. Strategi ini sangat penting mengingat belum adalnya komitmen dari semua stakeholder baik itu pemerintah, petani aren, dan swasta. Komitmen dan kerja sama yang sangat diharapkan dalam bentuk kemitraan dengan perusahaan pengguna produk gula semut untuk kepastian pemasaran. 142 Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada DPRD dan Bupati Kabupaten Landak, BAPPEDA, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Badan Pertanahan, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Landak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini. Daftar Pustaka Arsyad, L. 1999, Pengantar perencanaan dan pengembangan Ekonomi Daerah, Edisi Pertama, BPFE Jakarta Baskoro, Haryadi 2005. All About Healing. Yogyakarta Andi. Evalia, N. A. 2015, Strategi pengembangan agroindustri gula semut Manajemen & Agribisnis, 121, 57-56. Gasperz, V. 2002, Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Pembangunan Sumber Daya Industri 2015, Diakses tanggal 10 maret 2018 pk WIB. Kristiyanti, Mariana. 2012, Peran Strategis Usaha Kecil Menengah UKM Dalam Pembangunan Nasional. Majalah Ilmiah INFORMATIKA Vol. 3 No. 1, hal. 63-89. Kuncoro, M. 2007, Ekonomi Industri Indonesia. Yogyakarta Andi Offset. Ma’rif, S. 2002, Ekonomi Wilayah dan Kota, Ekonomika dalam Perencanaan Identifikasi Sektor Strategis. Semarang UNDIP. Pawestri, F. C. 2015, Upaya Dinas Prindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Daerah istimewa Yogyakarta Untuk Meningkatkan Daya Saing UKM, Skripsi. Yogyakarta Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Rochman, N. 2011, Analysis of Indonesian Agroindustry Competitiveness in Nanotechnology Development Perspective Using SWOT-AHP Method. International Journal of Business and Management, 68, 235. [Wati, N. K. 2014, Strategi Pengembangan Industri Pengolahan Apel Berbasis Ekonomi Studi pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu. Jurnal Administrasi Publik, 102-108. Wibowo, H., Ciptomulyono, U. S., & Singgih, M. L. 2011, Penentuan Strategi Pengembangan Sub Sektor Ekonomi Unggulan Di Kabupaten Jombang Dengan Pendekatan Methode Locatien Quotien dan Analytical Hierarchy Process AHP. Wulandari, J. 2009, Strategi Pengembangan Kawasan Industri Kecil Berbasis Komoditas Unggulan studi kasus kawasan sentra industri keripik kota Bandar Lampung, Tesis. Jakarta Universitas Indonesia. ... Based on Law Number 18 of 2002 concerning the National System for Research, Development and Application of Science and Technology Law 18/2002, this is the basis for the development of the Science and Technology Park in Article 14 of Law 18/2002 which states that the government, local governments, and business entities can build areas, demonstration centers, and other science and technology facilities and infrastructure to facilitate synergy and growth of institutional elements and foster a culture of science and technology among the community Seo 2006, Mustafa et al 2020, Imansyah 2020. ...The cocoa plant is a regional superior commodity that has great potential and is able to improve the community’s economy. This requires a touch of technological innovation from upstream to downstream through the Agro Techno Park Guguak, with the concept as a means of accelerating dissemination or technology transfer to the public. The purpose of this paper is to identify the Agro Techno Park development strategy in an effort to accelerate innovation in cocoa plant technology in West Sumatra. This research was conducted at Agro Techno Park Guguak, Lima Puluh Kota Regency, West Sumatra in 2021. The data analysis method used was the SWOT method. Based on the results of research on the development strategy of the Guguak Agro Techno Park in an effort to accelerate innovation in cocoa plant technology in West Sumatra, the Rapid Growth Strategy is a strategy. Strategies that can be implemented are 1 Regarding the high market demand for processed chocolate products, it is necessary to carry out post-harvest guidance and training for cocoa in a sustainable manner until they find the right market, 2 Agro Techno Park Guguak as a business incubator needs to foster melinial farmers. who have an entrepreneurial spirit, 3 guidance and sustainable assistance in cocoa farmer areas, 4 fostering farmer institutions in order to strengthen the bargaining position of cocoa farmers.... Pada bagian lain, Wongkar et al., 2017 menghuraikan dilihat dari sisi ekonomi, gula aren memiliki pangsa pasar yang lebih luas dibandingkan gula cetak banyak diminati dari kalangan menengah keatas, gula aren memiliki prospek untuk dijual di supermarket atau pasar modern bahkan skala ekspor, tergantung pada performa baik kemasan, label dan volumenya. Sementara itu, Imansyah, 2020 menjelaskan saat ini gula aren memiliki peluang untuk mengisi kekurangan kebutuhan gula bahan pemanis yang selama ini sebagian masih impor dan memiliki peluang untuk menembus pasar luar negeri seperti Singapura, Jepang, Hongkong, USA dan Jerman Saputra et al., 2021 berpendapat bahwa tanaman aren merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga sangat prospektif dalam pengembangannya dan memiliki peluang yang sangat besar dalam meningkatkan perekonomian suatu wilayah. Nilai ekonomis yang dimiliki oleh produk-produk yang dihasilkan tanaman aren tersebut sangat dibutuhkan oleh pasar internasional sehingga mampu meningkatkan nilai ekspor yang berdampak pada peningkatan perekonomian nasional. ...ABSTRAK AbstrakPengabdian kepada masyarakat PKM ini bertujuan untuk menghasilkan produk gula aren ramah lingkungan melalui diseminasi teknologi pengolahan. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan participatory technology development berupa introduksi teknologi mesin pengolahan gula aren pada kelompok pengrajin gula aren geneho kampung sungai kuruk I kecamatan seruway kabupaten aceh tamiang melalui serangkaian tahapan kegiatan seperti koordinasi, sosialisasi, perakitan mesin, uji coba penggunaan mesin, penguatan manajemen, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang tercatat melalui hasil lembar post test menunjukkan 7 anggota kelompok 50% sangat memahami prosedur penggunaan mesin, perbedaan konstur gula aren dan gula kelapa serta perbedaan waktu pengadukan antara mesin dan non mesin, 5 anggota kelompok 35,7% memahami dengan baik perbedaan antara gula aren dan gula semut, serta teknik pengapian gula aren dan 2 anggota kelompok 14,3% cukup memahami durasi pendidihan gula aren serta produk turunan dari gula aren. Hasil pendampingan memperlihatkan 9 anggota kelompok 64,2% memahami prosedur administrasi dan 5 anggota kelompok 35,8% cukup memahami manajemen keuangan dan pemasaran produk. Disimpulkan mesin pengolahan gula aren mampu menghasilkan produk gula aren ramah lingkungan dan menjadikan produk itu sebagai produk unggulan kabupaten aceh tamiang AbstractThis community service PKM aims to produce environmentally friendly palm sugar products through the dissemination of processing technology. The method used is an educative approach and participatory technology development in the form of the introduction of palm sugar processing machine technology to the geneho palm sugar producer group, Sungai Kuruk I Village, Seruway District, Aceh Tamiang Regency through a series of stages of activities such as coordination, socialization, machine assembly, testing the use of machines, strengthening management, assistance and monitoring and evaluation. All stages of activities recorded through the results of the post test sheet show that 7 group members 50% really understand the procedure for using the machine, the differences in the textures of palm sugar and coconut sugar and the difference in mixing time between machine and non-machine 5 group members understand well the difference between palm sugar and ant sugar, as well as the technique of ignition of palm sugar and 2 group members quite understand the boiling duration of palm sugar and products derived from palm sugar. The results of the mentoring show that 9 group members understand administrative procedures and 5 group members quite understand financial management and product marketing. It was concluded that the palm sugar processing machine was able to produce environmentally friendly palm sugar products and made the product the extraordinary product of Aceh Tamiang Regency. Nur Afni EvaliaAren is a type of palm that has a highly potential economic value. Lareh Sago Sub-district is the largest producer in the District of Lima Puluh Kota; however, it is only processed to produce wine and molded sugar. This study aimed to formulate a strategy for the sugar palm sugar agro-industrial development in Lareh Sagohalaban. The research method was a case study in the form of quantitative descriptive, and the data were processed using IFE/EFE, SWOT and AHP. The values obtained from IFE and EFE matrixes were and respectively. From the SWOT analysis, alternative strategies were obtained, namely, SO Strategy Strengthening the R & D to develop market-based sugar processing for commercial scale and diversification of palm downstream products; WO Strategy Improving upstream subsystem to develop nursery based on palm local seed varieties and providing institutional assistance; ST Strategy Determining agro-technopark for palm industrialization, providing assistance in the form of appropriate packaging technology accordance with the standards, and WT Strategy increasing commitment and cooperation among stakeholders in strengthening palm agro-industry, increasing marketing and promotion for the expansion and sanction policy for any company selling Aren in the form of wine. From the result of AHP analysis, the determinant factors in developing the business include Technology the Government as the actor and product diversification as the strategy Aren palm, cluster- agro technopark, IFE/EFE matrixes, SWOT analysis, AHPABSTRAKAren Arenga pinnata Merr adalah jenis palma yang memiliki potensi nilai ekonomi yang tinggi. Kecamatan Lareh sago halaban merupakan penghasil Aren terbesar di Kabupaten Lima Puluh Kota, namun dalam pengolahannya masih mengolah menjadi gula cetak dan lebih banyak dalam bentuk tuak. Penelitian ini bertujuan merumuskan strategi pengembangan agroindustri gula semut aren di Kecamatan Lareh sago halaban. Metode penelitian adalah studi kasus dalam bentuk deskriptif kuantitatif. Teknik pengolahan data menggunakan analisis deskriptif, IFE/EFE,SWOT dan AHP. Nilai yang diperoleh dari matriks IFE 2,646 dan EFE 2,298. Hasil alternative strategi menggunakan SWOT yaitu Strategi SOMemperkuat litbang untuk riset pengolahan aren menjadi gula semut yang berkualitas, diversifikasi produk dan kemasan untuk komersialisasi gula semut WO Perbaikan sarana dan prasarana produksi gula semut untuk memenuhi standar ekspor dan pendampingan kelembagaan dari dinas-dinas terkait. Strategi ST pemberian bantuan dana untuk peningkatan produksi gula semut aren, Penetapan kawasan agroteknopark untuk industrialisasi aren, pemberian bantuan berupa teknologi tepat guna dan teknologi packing. Strategi WT peningkatan komitmen dan kerja sama antara semua stakeholder aren dalam penguatan agroindustri aren, Peningkatan promosi untuk perluasan pemasaran dan kebijakan dan sanksi yang menjual dalam bentuk tuak. Hasil Pengolahan AHP diperoleh faktor penentu adalah Teknologi 0,439 dengan pelakunya adalah Pemerintah 0,577 serta strategi yang diprioritaskan adalah Pemberian bantuan berupa teknologi tepat guna dan teknologi packing untuk skala komersil 0,258Kata kunci aren, agroteknopark, IFE-EFE, SWOT, AHPNurul Taufiqu RochmanE. Gumbira-Sa'idApplication of nanotechnology opens vast opportunities for increasing the competitiveness of the national agroindustries. In this study, five agroindustries that potentially applied nanotechnology were reviewed and analyzed by using a SWOT-AHP strength, weakness, opportunity, threat, and analysis hierarchy process to determine the position of the competitiveness of each industry. Criteria were analyzed based on internal factors that have the potential to be the strengths and weaknesses, and external factors into opportunities and threats. The survey was conducted involving 10 experts engaged in the field of nanotechnology, food, agriculture and policy. Further data were processed using Superdecisions Software Version Results showed that internal criteria were dominated by the factors of technology and availability of raw materials and energy and provided a significant competitive value compared with external criteria which were dominated by the factors that create significant economic impact such as increase in value-added products and a broaden market scope. Development of nanotechnology, which is directed to industrial food, herbal medicine, and fertilizer, is highly prospective for supporting the national program of food security and health as detailed in the National Research Agenda. Competitiveness position value for each industry shifted when independent variables used in the analysis of quantitative SWOT was replaced with dependent variables used in the SWOT-AHP. The result of this study can be used as a reference for the stakeholders for strategic decision making in relation to improving the competitiveness of national agroindustry through the development of perencanaan dan pengembangan Ekonomi Daerah, Edisi PertamaL ArsyadArsyad, L. 1999, Pengantar perencanaan dan pengembangan Ekonomi Daerah, Edisi Pertama, BPFE Jakarta Baskoro, Haryadi 2005. All About Healing. Yogyakarta Strategis Usaha Kecil Menengah UKM Dalam Pembangunan NasionalMariana KristiyantiKristiyanti, Mariana. 2012, Peran Strategis Usaha Kecil Menengah UKM Dalam Pembangunan Nasional. Majalah Ilmiah INFORMATIKA Vol. 3 No. 1, hal. Wilayah dan Kota, Ekonomika dalam Perencanaan Identifikasi Sektor StrategisS Ma'rifMa'rif, S. 2002, Ekonomi Wilayah dan Kota, Ekonomika dalam Perencanaan Identifikasi Sektor Strategis. Semarang Pengembangan Kawasan Industri Kecil Berbasis Komoditas Unggulan studi kasus kawasan sentra industri keripik kota Bandar LampungJ WulandariWulandari, J. 2009, Strategi Pengembangan Kawasan Industri Kecil Berbasis Komoditas Unggulan studi kasus kawasan sentra industri keripik kota Bandar Lampung, Tesis. Jakarta Universitas Indonesia.
BabII Profil Wilayah Berisi tentang gambaran umum kondisi eksisting Kabupaten Jepara terdiri dari fisik dasar berupa kondisi geografis, jenis tanah, curah hujan, kelerengan, dan rawan bencana
Saat berkunjung ke daerah tertentu, kamu mungkin menemukan daerah yang disebut-sebut sebagai sentra produksi. Misalnya, ketika berkunjung ke Yogyakarta, kamu bisa menemukan sentra produk gerabah di Kasongan atau sentra produk gudeg di Wijilan dan itu, di daerah lainnya kamu mungkin akan menemukan sentra-sentra produk yang terkait pertanian. Sebut saja salah satu sentra produk pertanian yang ada di Cianjur, tepatnya di desa sebetulnya apa yang disebut dengan kawasan sentra produksi? Mari kenali lebih dalam!Pengertian kawasan sentra produksiSesuai namanya, sentra produksi adalah unit kecil dari sebuah kawasan yang di dalamnya terdapat proses produksi. Area tersebut biasanya cukup khusus untuk produksi suatu jarang, kegiatan ekonomi berjalan secara alami, ditunjang oleh sarana berupa keterampilan masyarakat sekitar ataupun bahan baku yang tersedia di daerah atau desa pengusaha mikro dan kecil akan berkumpul dan terus melakukan kegiatan produksi di kawasan tersebut, bahkan sampai bertahun-tahun. Tidak heran bila daerah-daerah tertentu sangat populer sebagai pusat produksi pangan, pertanian, ataupun kerajinan. Dampak sentra produksi bagi perekonomian setempatSebagai negara agraris dan kaya budaya, Indonesia mempunya banyak daerah yang kemudian menjadi pusat-pusat produksi komoditas beberapa daerah di Jawa Barat, kita bisa menemukan pusat-pusat produksi sayur atau buah. Salah satunya yang cukup populer adalah kebun-kebun stroberi. Hal serupa juga terjadi di Tabanan, Bali, yang merupakan kawasan pusat produksi kita bisa menemukan pusat produksi kerajinan berbasis batu alam di Kalimantan. Kita juga dapat mendapati pusat produksi batik di Solo, Pekalongan, Yogyakarta, dan membincang soal kain bernilai tradisi, pusat produksi kain tenun bisa kita temukan di beberapa desa di Lombok. Sementara itu, menyusuri daerah Palembang, kita bisa berkunjung ke pusat produksi sayur, buah, dan kerajinan, produk pangan jadi pun banyak yang lahir dari pusat-pusat produksi di daerah tertentu. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kamu bisa berkunjung ke sentra gudeg di tengah di daerah Garut, kamu bisa menyambangi sentra kerupuk kulit. Bagaimana bila kamu penggemar emping? Berkunjunglah ke sentra emping Waringinkurung di akan terus bertambah karena sentra produk pangan dan kerajinan di Indonesia memang sangatlah melimpah. Pertanyaan pentingnya, apa dampak pusat-pusat produksi tersebut bagi perekonomian setempat?Mari kita coba ambil beberapa contoh kasus, misal Kampoeng Batik Laweyan, sebuah kawasan sentra pengembangan kerajinan batik di Solo. Kampung tradisional ini sudah terbentuk sejak sebelum 1500 saat ini, pengusaha batik yang ada di kampung tersebut rata-rata menjalankan usaha yang sifatnya turun-temurun. Kebanyakan pengusaha batik di sana menjadikan rumahnya sebagai tempat produksi sekaligus showroom besar tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi merupakan warga asli kelurahan Laweyan. Dari sini kita sudah melihat salah satu dampak utama dari keberadaan sebuah pusat produksi yaitu terciptanya lapangan pekerjaan untuk warga samping itu, kawasan tersebut juga mendorong aktivitas perdagangan. Bahkan, menarik minat wisatawan. Jadi, kawasan ini tentu memberikan dampak yang positif bagi perekonomian warga UMKM, menjaga ekonomiHal serupa umumnya terjadi di pusat-pusat produksi lainnya. Kehadiran sentra produk tertentu menjadi geliat tersendiri bagi aktivitas begitu, tidak jarang para pengusaha di sentra produksi tersebut kesulitan untuk bersaing dengan pendatang baru yang penuh inovasi. Belum lagi hantaman pandemi yang pastinya memengaruhi kegiatan ekonomi di pusat pengusaha mikro, kecil, ataupun menengah di pusat produksi tersebut mungkin bisa beradaptasi. Misalnya, dengan memusatkan promosi dan kegiatan pemasaran di platform tetapi, seperti yang sudah diketahui, hanya sekitar 11% saja pengusaha UMKM yang sudah go digital. Masih ada 89% usaha kecil yang mengandalkan transaksi ini sebetulnya bisa menjadi sebuah peluang bila kamu ingin membuka bisnis. Alih-alih membuka bisnis dari awal, kamu bisa berperan sebagai jembatan antara produsen konvensional di pusat produksi dengan yang berperan sebagai jembatan atau hub ini sudah ada di beberapa sektor. Timurasa merupakan salah satu bisnis yang ambil peran membuka akses pemasaran bagi para produsen pangan lokal. Mulai dari gula aren hingga biji kenari bisa diakses konsumen dengan mudah di situs resmi dengan produsen lokal juga dilakukan oleh Mendekor. Berbeda dengan Timurasa, Mendekor bergerak di bidang interior, mulai dari desain, produksi custom furniture, hingga menyediakan produk-produk dekorasi yang ready pentingnya, produk-produk tersebut disuplai oleh pengrajin-pengrajin lokal dari berbagai sentra kerajinan perabot rumah tangga. Salah satu yang paling populer tentu dari luar pangan dan furnitur, masih ada produk lokal lain dari berbagai pusat produksi yang dapat kamu kembangkan. Berkolaborasi dengan para produsen lokal dari pusat produksi merupakan langkah sederhana menjaga UMKM. Menjaga UMKM berarti juga menjaga ekonomi.
MengenalSentra Tanaman Hias di Kampung Flora Wonolopo Semarang. 13 Agustus 2021 • 00:00 • Dilihat 679x • Admin • Berita. Semarang - Kesamaan hobi memang tidak jarang bisa menemukan ide kreatif, termasuk minat warga dalam membudidayakan tanaman hias di pekarangan rumah warga yang ada di kampung Sumbersari, Wonolopo, Mijen, Kota Semarang.
Wilayah Adalah Oleh pakdosenDiposting pada 1 Juni 2023 Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Wilayah? Mungkin anda pernah mendengar kata Wilayah? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian […]
JsVY. 33l1kjaqia.pages.dev/55733l1kjaqia.pages.dev/46133l1kjaqia.pages.dev/833l1kjaqia.pages.dev/8133l1kjaqia.pages.dev/12733l1kjaqia.pages.dev/1933l1kjaqia.pages.dev/26633l1kjaqia.pages.dev/57
sentra bisnis termasuk jenis wilayah